JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Yudi Ramdan mengatakan bahwa Imam Supriyadi sempat ditugaskan di unit pemeriksaan. Imam adalah pegawai BPK yang menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Yang bersangkutan pernah ditempatkan di unit pemeriksaan tetapi tidak ditugaskan memeriksa sebagai auditor karena kinerja kurang bagus," ujar Yudi, seperti dikutip Tribunnews, Minggu (17/4/2016).
Dalam situs resmi BPK, ditemukan data atas nama Imam Supriyadi dengan NIP 195901071980031004 berada di unit kerja Auditorat V.B.
Data tersebut terdapat dalam nota dinas nomor 614/ND/XII4/2011 terkait pemanggilan peserta diklat pemeriksaan kinerja anggota tim.
Nama Imam Supriyadi berada di urutan ke 21 dari 80 peserta yang ada. Pelaksanaan diklat sudah berlangsung pada 20 sampai 24 Juni 2011 di Pusdiklat BPK.
"Dan sekarang (Imam) ditempatkan sebagai staf di biro SDM," ujar Yudi.
(Baca: BPK Benarkan Pria yang Tantang Ahok di Facebook adalah Pegawainya )
Imam Supriyadi mengunggah video ke media sosial dengan judul "Ahok Hadapi Saya, di Mana dan Kapan". Video itu telah beredar dan menjadi perbincangan, khususnya di antara para pegawai BPK, tempat Imam bekerja.
Dalam video tersebut, Imam menumpahkan kekecewaannya terhadap Ahok terkait hasil audit BPK mengenai pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras.
Ditemui di Gedung BPK, Kepala Sub Bagian Konsultasi BPK Wildan Samani menuturkan, sejak awal April hingga saat ini, Imam diketahui belum pernah masuk kerja. Menurut Wildan, Imam meminta izin untuk cuti sakit.
"Bulan ini belum ada masuk. Saya telepon kata istrinya dia lagi sakit," kata Wildan kepada Kompas.com, Jumat (15/4/2016).
Wildan mengatakan, pergaulan Imam dengan sesama pegawai BPK berlangsung baik. Wildan bahkan mengatakan keseharian Imam tak seperti yang ditampilkan dalam video berdurasi sekitar lima menit tersebut.
Meski demikian, Wildan mengatakan saat ini tengah melakukan pembinaan kepada Imam yang diketahui telah bekerja di BPK selama lebih dari 30 tahun. Wildan tidak menjelaskan secara jelas pembinaan yang dia maksud. (Dennis Destryawan)