JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter Forensik dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Metro Jaya mengotopsi korban mutilasi di Desa Telaga Sari, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Otopsi dilakukan pada Jumat (15/4/2016).
"Jadi pada Jumat sore tim kita ke sana untuk melakukan pengambilan sampel yang sebelumnya korban ini ditemukan Kamis kalau enggak salah ya. Kemudian kita lakukan otopsi di RSUD Tangerang."
"Kemudian, karena Jumat itu ditemukan kedua tangannya langsung kita ambil sampelnya," ujar Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/4/2016).
Selain mengambil sampel korban, polisi juga mengambil sampel janin dalam kandungannya.
"Kemudian memang hasil otopsi ada janin di sana, kita periksa juga untuk membuktikan nanti siapa orangtuanya," kata Musyafak.
Selain itu, polisi juga menyebut mengambil sampel tangan yang ditemukan terpisah dengan korban dan sampel di kuku korban. Pengambilan banyak sampel itu diharapkan dapat menunjukkan beberapa DNA.
"Dengan harapan di situ ada dua DNA atau tiga DNA sama janin. Nah kalau tiga DNA itu berarti satu DNA pelaku karena biasanya kalau proses pembunuhan ada proses perlawanan dengan harapan nanti di kuku atau di sela-sela ada DNA pelaku," kata Musyafak.
Saat ini, polisi masih memeriksa sampel yang ditelah diambil. Hasilnya, kata Musyafak, diperkirakan keluar 2-3 hari setelah diuji.
"Ya jadi sampel sampai ke lab DNA hari Sabtu, Sabtu siang sudah dikirim kemudian diproses dan hari ini dilanjutkan, jadi saya pastikan hari ini belum ada hasilnya," tutur Musyafak.
Sebelumnya diberitakan, seorang wanita yang tengah hamil tujuh bulan ditemukan tewas dalam kondisi dimutilasi di dalam kamar sebuah kontrakan di RT 12 RW 01 Desa Telaga Sari, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/4/2016) pagi.
Polisi kini sudah menggali informasi dari saksi kunci berinisial RI. RI dianggap mengetahui hal penting sebagai petunjuk polisi untuk mengungkap misteri pembunuhan sadis tersebut.
Saksi kunci itu kini diamankan di Polsek Cikupa. Dari keterangan RI juga polisi mengetahui identitas seorang pria yang diduga sebagai pelaku mutilasi tersebut.
Dari keterangan IR, diketahui pelaku berinisial AG. Namun, belum diketahui hubungan antara korban dengan AG dan motif pembunuhan tersebut.