JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga eks Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, telah direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Warga mengaku bahwa rusun yang kini mereka tempati cukup nyaman.
"Saya akui bersih tempatnya. Sementara ini, udah sepuluh hari, belum ada (keluhan) ya, nyaman-nyaman aja," kata salah satu penghuni rusun, Sapiudin (62), kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2016).
Sapiudin mengaku di dalam unit rusunnya masih tercium bau cat. Bangunan Rusun Rawa Bebek memang bangunan baru.
"Bersih gitu tempatnya, kan baru. Masih bau cat kamar juga," kata warga eks Pasar Ikan yang kini menempati Lantai I blok F rusun tersebut.
Warga lain, Bambang (60), menyatakan hal senada. Ia merasa fasilitas di dalam rusun cukup memadai.
"Kalau fasilitas ya memadai, lokasi memadai, cuma karena ini untuk bujang jadi cuma satu kamar," kata Bambang.
Pria yang kini menempati rusun di lantai 1 blok A ini juga mengaku lingkungan tempat tinggal barunya lebih sehat. Setiap pagi, ia selalu berkeliling rusun untuk berolahraga.
Unit yang ditempati warga berukuran 4 x 6 meter. Saat memasuki unit rusun, tidak ada sekat di ruangan. Rusun itu hanya terdiri dari satu ruangan utama yang dilengkapi satu ruang kamar mandi dan satu ruang toilet yang terpisah.
Kamar mandi di dalam rusun dilengkapi shower. Tidak ada bak mandi yang disediakan. Warga menggunakan ember untuk menampung air. Toilet yang digunakan adalah toilet duduk.
Setiap unit rusun dilengkapi ranjang tingkat tanpa kasur, dua lemari, dan dua meja. Semuanya dicat berwarna cokelat.
Rusun tipe 24 itu tidak memiliki dapur. Dapur disediakan di luar unit rusun. Dapur tersebut ditempatkan di luar unit dan diberi sekat serta nomor sebagai penanda.
Sekat dapur itu juga digunakan warga untuk menjemur pakaian. Rusun lima tingkat itu dilengkapi lift dan tangga untuk menunjang aktivitas warga. Halaman di sekitar rusun pun cukup luas.
Selama tiga bulan pertama, warga tidak dipungut uang sewa rusun. Pada bulan keempat warga harus membayar sewa sebesar Rp 300.000 per bulan.
"Kalau sewa katanya nanti tiga bulan dulu gratis. Harga sewanya Rp 300.000," ucap Bambang.
Meski digratiskan selama tiga bulan, warga sudah harus membayar listrik sendiri sejak mereka menempati rusun.
Taris listrik dikeluhkan Bambang karena mahal. "Kalau listrik udah beli sendiri dari awal. Delapan hari Rp 50.000, sekarang isi udah mau abis lagi. Bisa abis Rp 200.000 nih (satu bulan). Cuma tv sama kulkas, tv juga jarang (dipakai)," kata pria yang dulu bekerja sebagai kuli lelang di Muara Angke itu.
Rusun Rawa Bebek mulanya disediakan untuk warga yang belum berkeluarga. Namun kini rusun itu menjadi tempat tinggal sementara warga yang direlokasi dari Pasar Ikan.
Pemerintah merencanakan untuk memindahkan warga Pasar Ikan itu ke rusun khusus untuk keluarga yang sedang dibangun di sebelah rusun yang ditempati saat ini. Rusun khusus untuk keluarga itu diperkirakan rampung pada akhir tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.