Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Masih Lanjutkan Reklamasi Pulau G

Kompas.com - 20/04/2016, 14:43 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deru mesin kapal terdengar dari kejauhan. Kapal besar itu berada di dekat Pulau G, Teluk Jakarta, Jakarta Utara.

Dari dalam kapal, keluar pasir cokelat bercampur air yang langsung menuju laut. Pasir-pasir itu merupakan pembentuk Pulau G, yang dikelola oleh PT Muara Wisesa Samudera, anak perusahaan PT Agung Podomoro Land (APLN).

Di depan kapal, tepatnya di sisi utara Pulau G, aktivitas dari kapal lainnya juga masih terlihat. Berbekal alat seperti pengeruk, kapal itu terlihat mengambil gumpalan lumpur dari dasar laut. Lumpur itu kemudian dikeruk dan ditaruh di atas bak dalam kapal.

Aktivitas tersebut berlangsung terus menerus. Sementara di atas pulau kendaraan alat berat masih beraktivitas. Alat berat itu tampak meratakan pasir yang sebagian besar masih basah dan belum terbentuk sempurna.

Di bagian luar pulau buatan itu, patroli dari keamanan pulau juga terus berkeliling. Setidaknya ada dua kapal cepat yang bertugas untuk menghalau kapal nelayan mendekat ke pulau.

Gambaran tersebut memperlihatkan bahwa reklamasi Pulau G masih berlangsung hingga Rabu (20/3/2016) ini. (Baca: Pemerintah Sepakat Hentikan Sementara Reklamasi di Teluk Jakarta)

Padahal, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah mengumumkan pemberhentian sementara reklamasi.

Kalur (31), nelayan Teluk Jakarta mengungkapkan, aktivitas reklamasi berlangsung 24 jam. Aktivitas tanpa henti itu dianggap tak mematuhi aturan pemerintah.

"Padahal kan sudah ada perintah penghentian sementara dan penyegelan kemarin, tapi mereka tetap bandel. Kesal juga lihatnya," kata Kalur yang mengantar Kompas.com mendekat ke Pulau G, Jakarta Utara, Rabu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com