Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tur ke Kalimantan, Rombongan Moge dari Brunei Ditahan Pamtas

Kompas.com - 20/04/2016, 15:13 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com — Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Yonif 614/Raja Pandhita yang bertugas di Pos Seikaca menahan kapal yang memuat kendaraan dari komunitas pencinta motor gede Silver Hawk dari Brunei.

Komandan Satgas Pamtas Yonif 614/Raja Pandhita Letkol Inf Budi Setiawan mengatakan, kapal kayu yang memuat empat mobil dan tujuh motor gede tersebut ditahan di Pos Seikaca karena masuk wilayah perairan Indonesia pada jam yang rawan terjadi penyelundupan.

"Melintasnya pukul 04.00 pagi, kita memang memperketat jam rawan, terutama rawan narkoba. Yang belum dipenuhi itu pemberitahuan kepada jajaran TNI dan Polri. Kita tahan supaya mereka menginformasikan kepada aparat di rute yang mereka lewati," ujarnya, Rabu (20/4/2016).

Selasa siang, sejumlah pejabat dari kepolisian, Bea Cukai, Imigrasi, dan Pamtas turun ke Pos Seikaca untuk memeriksa kendaraan yang digunakan oleh klub moge Silver Hawk.

Terkait adanya informasi tidak dilengkapinya akta karnet pada kendaraan klub moge, Budi mengaku itu merupakan ranah dari Bea Cukai Nunukan.

"Yang belum dipenuhi itu belum ada pemberitahuan kepada jajaran TNI dan Polri. Ini rutenya panjang, mereka melewati 5 provinsi, 4 Polda, dan 2 Kodam yang mereka lewati. Makanya, kita tahan untuk dilengkapi. Terkait dokumen, Bea Cukai yang lebih tahu," kata Budi Setiawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan Petrus Kanisius mengakui adanya kekurangan dokumen yang dibawa oleh klub moge Silver Hawk untuk melakukan tur ke Pulau Kalimantan.

Namun, dengan adanya koordinasi dari kepolisian, Bea Cukai, Imigrasi, serta Satgas Pamtas, Pemerintah Daerah Nunukan akhirnya meloloskan mereka menggelar tur ke Kalimantan.

"CPD karnet-nya memang belum, tetapi mungkin ada kebijakan seperti kebijakan dari Malaysia dan Brunei ketika komunitas moge kita ke sana. Ada pertimbangan itu, kalau dia bisa mempermudah, kenapa kita tidak," kata Petrus Kanisius.

Klub moge Silver Hawk Brunei yang terdiri dari warga Malaysia 5 orang, Brunei 11 orang, India 1 orang, dan dari Italia 1 orang ini rencananya akan mengelilingi Pulau Kalimantan.

Meski tanpa dilengkapi akta karnet, rombongan klub moge diperbolehkan masuk ke Kalimantan. Petrus menyatakan, hal ini merupakan kemudahan pertama dan terakhir yang diberikan Pemerintah Nunukan.

"Kami berpikirnya orang masuk bisa mempromosikan daerah kami, bisa belanja di sini. Mereka bisa melanjutkan perjalanan dengan catatan dikawal," kata Petrus Kanisius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com