JAKARTA, KOMPAS.com - "Teman Ahok" menegaskan kapasitasnya sebagai kelompok relawan Ahok-Heru. Mereka mengatakan hanya fokus pada pengumpulan KTP saja.
"Dari Teman Ahok kita jalan buat ngumpulin KTP doang, kenapa dipaksakan kita harus jadi jubir? Kami enggak bisa menyikapi kebijakan," kata Juru Bicara "Teman Ahok" Singgih Widiyastono di Graha Pejaten, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Singgih menyebut sejumlah kekhawatiran apabila mereka ikut memainkan opini publik terkait kebijakan. Menurutnya, "Teman Ahok" berpotensi dianggap sebagai pendukung "buta", meskipun mereka mendukung kebijakan Ahok.
"Takut kami kalau nanti ngomong jadi salah, tapi kalau soal mendukung, ya pasti dukung lah," kata Singgih.
Ia pun bercerita sempat beberapa kali menolak tawaran wawancara media televisi karena diminta menanggapi polemik yang sedang berkembang.
"Beberapa kali kan saya diundang untuk ngomong soal reklamasi dan Sumber Waras, nggak mau saya, saya bilang aja sibuk," ujar Singgih. (Baca: Masa Berdarah-darah "Teman Ahok" Sudah Lewat)
Namun ke depan, "Teman Ahok" berencana menyusun materi untuk mengklarifikasi isu yang menjadi perdebatan publik. "Iya untuk counter isu," kata Singgih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.