Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Ikan Digusur, Warga Mengaku Kesulitan Beli Bahan Pokok

Kompas.com - 21/04/2016, 19:55 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara,  tak hanya menyisakan duka bagi warga yang tinggal di kawasan tersebut.

Warga di sekitar kawasan Pasar Ikan pun merasakan kesulitan setelah kawasan yang menjadi salah satu pusat perdagangan itu ditertibkan.

Setelah penertiban, warga sekitar Pasar Ikan mengaku sulit membeli bahan pokok.

(Baca: 5.000 Buruh Akan Bantu Warga Pasar Ikan pada 1 Mei Mendatang)

Basri, warga Pasar Ikan yang tinggal di perahu, mengaku terpaksa membeli bahan kebutuhan pokoknya di Pasar Muara Baru.

"Harus keluar ongkos lagi kesana Mas. Kalau di sini kan bisa langsung beli saja, jadi semuanya lebih mudah," kata Basri kepada Kompas.com, Kamis (21/4/2016).

Selain Basri, ada Turah, yang menyebut penggusuran Pasar Ikan membuat dirinya terpaksa berjalan jauh ke pasar lain untuk membeli bahan pokok.

Selain itu, Turah menyebut barang-barang di Pasar Ikan lebih lengkap daripada di Pasar Muara Baru.

"Kalau di Pasar Ikan semua lengkap ada baju, barang elektronik, sepatu, makanan dan bahan pokok, kalau di pasar yang itu (Muara Baru) cuma sayur sama ikan saja Mas," kata Turah.

Ia mengatakan, selain sulit mendapatkan bahan pokok, Turah kehilangan usahanya. Saat Pasar Ikan masih ada, ia membuka warung makan kecil untuk menambah pendapatan keluarganya.

(Baca: Warga Pasar Ikan "Kebanjiran" Bantuan)

Pendapatan suaminya dari hasil melaut, kata dia, kerap tak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga.

"Kalau dulu saya buka warung makan, lumayan buat bantu bantu, tetapi sekarang enggk bisa lagi mas, mau dibuka di mana, orang sudah digusur," ujar Turah.

Kompas TV Warga Penjaringan Bertahan di Perahu Nelayan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com