JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, tak hanya menyisakan duka bagi warga yang tinggal di kawasan tersebut.
Warga di sekitar kawasan Pasar Ikan pun merasakan kesulitan setelah kawasan yang menjadi salah satu pusat perdagangan itu ditertibkan.
Setelah penertiban, warga sekitar Pasar Ikan mengaku sulit membeli bahan pokok.
(Baca: 5.000 Buruh Akan Bantu Warga Pasar Ikan pada 1 Mei Mendatang)
Basri, warga Pasar Ikan yang tinggal di perahu, mengaku terpaksa membeli bahan kebutuhan pokoknya di Pasar Muara Baru.
"Harus keluar ongkos lagi kesana Mas. Kalau di sini kan bisa langsung beli saja, jadi semuanya lebih mudah," kata Basri kepada Kompas.com, Kamis (21/4/2016).
Selain Basri, ada Turah, yang menyebut penggusuran Pasar Ikan membuat dirinya terpaksa berjalan jauh ke pasar lain untuk membeli bahan pokok.
Selain itu, Turah menyebut barang-barang di Pasar Ikan lebih lengkap daripada di Pasar Muara Baru.
"Kalau di Pasar Ikan semua lengkap ada baju, barang elektronik, sepatu, makanan dan bahan pokok, kalau di pasar yang itu (Muara Baru) cuma sayur sama ikan saja Mas," kata Turah.
Ia mengatakan, selain sulit mendapatkan bahan pokok, Turah kehilangan usahanya. Saat Pasar Ikan masih ada, ia membuka warung makan kecil untuk menambah pendapatan keluarganya.
(Baca: Warga Pasar Ikan "Kebanjiran" Bantuan)
Pendapatan suaminya dari hasil melaut, kata dia, kerap tak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga.
"Kalau dulu saya buka warung makan, lumayan buat bantu bantu, tetapi sekarang enggk bisa lagi mas, mau dibuka di mana, orang sudah digusur," ujar Turah.