Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Unit Hunian di Rusun Kapuk Muara Disegel Karena Terindikasi Jual Beli Ilegal

Kompas.com - 22/04/2016, 17:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 unit rumah sewa susun sederhana di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta utara disegel petugas gabungan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil bersama dengan Dinas Perumahan Jakarta Utara.

Salah satu pengelola rusun Kapuk Muara Iwan menyebut penyebab ke 10 unit rusun tersebut disegel karena ketidaksesuaian antara nama pemilik Surat Perjanjian (SP) dengan penghuni unit tersebut.

"Kemarin ada sidak, ketahuan ada 10 unit yang tidak sesuai dengan SP, akhirnya langsung disegel," kata Iwan kepada Kompas.com, Jumat (22/4/2016).

Iwan mengungkapkan ada 700 unit 6 blok rusun yang disidak. Dari pukul 16.00 hingga 22.00 dilakukan penyidakan, hasilnya didapatkan 10 unit rusun di blok F yang terindikasi terjadi jual beli unit rusun. (Baca: Banyak Mobil Mewah, Penghuni Rusun Kapuk Muara Dievaluasi Usai Lebaran)

Iwan menyebut pada saat penyidakan, beberapa penghuni rusun mengaku membeli unit rusun dikisaran harga Rp 30 juta. Menurut penuturan Iwan si penghuni enggan menyebut nama yang menjual kepadanya.

Seluruh penghuni rusun yang disegel dipaksa untuk segera meninggalkan hunian tersebut.

"Kemarin mereka ngaku memang ada beli tapi mereka cuma bilang pemilik yang dulu, kalo orang dulu ya enggak tau lagi ke mana," ujar Iwan. (Baca: Ketua RT Akui Warga Ber-KTP Non DKI Bisa Huni Rusun Kapuk Muara)

Rusun Kapuk Muara dibangun pada 2004, merupakan hunian yang dulunya diperuntukan sebagai tempat tinggal bagi warga gusuran kolong tol Pejagalan.

Seiring banyaknya penggusuran di Ibukota, saat ini tidak hanya warga bekas kolong tol pejagalan yang menghuni, beberapa warga lain seperti mantan warga Kalijodo juga mendiami rusun tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com