Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Pemprov DKI Ambil Alih Penjagaan Pintu Air Ciliwung

Kompas.com - 22/04/2016, 21:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rapat penanganan banjir yang digelar di Balai Kota, Jumat (22/4/2016), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat terlihat emosi saat mendengar informasi bahwa salah satu petugas pintu air di aliran Sungai Ciliwung yang tidak ada di pos jaga saat hujan deras mengguyur Jakarta pada Kamis (21/4/2016) dini hari.

Penjagaan pintu air di 13 sungai besar, tak terkecuali Sungai Ciliwung, diketahui merupakan wewenang Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Kurang ajar ini. Harus dilaporkan ke Pak Teuku Iskandar (Kepala BBWSCC) supaya orangnya (petugas pintu air) dipecat sekalian," ujar Ahok.

Pada kesempatan itu, Ahok juga menyatakan keinginan agar wewenang penjagaan pintu air di 13 sungai besar diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI. Ia menilai, Pemprov DKI mampu menjalankan tugas tersebut karena memiliki sumber daya manusia yang cukup.

"Petugas kita banyak, kok. Nanti akan saya kirim segera surat ke BBWSCC biar nanti petugas pintu air kita yang ambil alih," ujar Ahok.

Seperti diberitakan, hujan deras mengguyur Jakarta pada Kamis dini hari dan menyebabkan munculnya genangan di banyak tempat, antara lain di kawasan Pademangan dan Gunung Sahari.

Rapat penanggulangan banjir yang diadakan Ahok dan jajarannya di Balai Kota menghasilkan kesimpulan bahwa genangan yang terjadi di Gunung Sahari dan Pademangan diakibatkan penyaluran aliran air yang tidak merata.

Menurut Ahok, genangan seharusnya tidak perlu ada jika aliran air yang masuk dari pintu air Masjid Istiqlal bisa dibagi dua, yakni satu ke arah Waduk Pluit dan satu lagi ke Ancol. Namun, hal itu tidak dilakukan pada Kamis dini hari kemarin.

"Kalau petugasnya dari kita, nanti bisa kita yang atur sendiri buka tutup pintu airnya," kata Ahok. (Baca: Ahok Heran Gunung Sahari Banjir, Ternyata Pompa Air Dimatikan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com