Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan di Muara Angke Juga Jual Ikan Tawar dari Luar Jakarta

Kompas.com - 26/04/2016, 13:54 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang ikan di Pasar Ikan Muara Angke, Jakarta Utara, tak hanya menjual ikan yang berasal dari laut, banyak juga pedagang menjual ikan yang berasal dari air tawar.

Nanang misalnya. Penjual ikan di Pasar Muara Angke ini selain menjual jenis ikan laut, dirinya menjual ikan sungai seperti mujair, bawal, lele dan jenis ikan air tawar lainnya.

Biasanya, Nanang mendatangkan berbagai jenis ikan tersebut dari luar daerah seperti Bandung dan Purwokerto.

"Saya juga ada jual ikan tawar, tapi tidak semua, kebanyakan memang ikan laut semua," ujar Nanang kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2016).

Nanang mengatakan, sudah sejak lama dia maupun penjual ikan di Muara Angke memvariasikan ikan yang dijual. Ini karena pemintaan konsumen yang beragam.

Selain Nanang, ada Jalil yang menjual ikan tawar hanya pada malam hari karena pada saat itu Pasar Ikan Muara Angke ramai pembeli.

"Kalo malam saya jual, Mas, rame banget," ujar Jalil.

Dia juga memesan ikan air tawar dari daerah Cirebon dan Bandung. Sedangkan untuk ikan laut, setiap hari Jalil memesan ikan dari hasil tangkapan nelayan Muara Angke.

Nelayan Muara Angke, Ali mengatakan bahwa saat ini tidak banyak lagi ikan yang bisa ditangkap sejak reklamasi pantai utara dimulai.

Kompas.com/Alsadad Rudi Para anak-anak nelayan yang tinggal di perkampungan nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara.
Meski tak mengatakan jumlah tangkapan ikan sebelum ada reklamasi, yang jelas tangkapannya berkurang drastis semenjak ada pengerukan pulau reklamasi.

"Ikannya masih ada kok, Mas. Tapi ya tinggal sedikit karena semua sudah ke tengah (laut) semuanya," ujar Ali.

Ali dan nelayan lainnya lebih jauh melaut untuk mendaptakan ikan. Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat mengatakan bahwa di Teluk Jakarta sudah tidak ada ikan.

Ahok mengemukakan hal itu saat menanggapi aksi para nelayan yang membawa ikan ke Balai Kota pekan lalu.

Kedatangan para nelayan ke Balai Kota bertujuan untuk menyampaikan keberatan mereka terhadap proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta. Mereka menilai reklamasi telah menyebabkan menurunnya populasi ikan di Teluk Jakarta.

Para nelayan membawa ikan yang masih berada di dalam jala. Tujuannya untuk membuktikan bahwa di Teluk Jakarta masih ada ikan. Namun, Ahok menuding ikan yang dibawa bukan berasal dari Teluk Jakarta.

"Sejak kapan Teluk Jakarta ada ikan? Ikan di Jakarta itu banyak dari Karimata, dari Belitung, dari Natuna kok. Mana ada ikan di Teluk Jakarta. Lu mau bohongin gue? Gue ini anak pulau," kata Ahok ketika itu.

Kompas TV Para Nelayan Muara Angke Tolak Reklamasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com