Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolong Tol Pluit Masih Dihuni Sejumlah Orang walau Sudah Ditertibkan

Kompas.com - 28/04/2016, 17:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan di kolong Tol Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, masih ditempati sejumlah orang. Mereka mengaku bukan orang-orang yang sebelumnya telah digusur dari sana.

Sejumlah perabotan dan perlengkapan seperti sofa, kursi kayu, gerobak, hingga gubuk kecil dari triplek terlihat berada di antara reruntuhan batu dan kayu bangunan semi-permanen yang sebelumnya telah dihancurkan saat penggusuran.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kamis (28/4/2016) siang, orang-orang di kolong tol tersebut melakukan aktivitas yang berbeda-beda. Ada yang duduk-duduk sambil mengobrol, ada yang sedang tiduran, ada juga yang menjemur pakaiannya di sebuah tali yang diikatkan di antara menara sutet di dekat kolong tol.

"Saya lihat di sini kosong, ya sudah ke sini saja. Lama-lama makin banyak yang ikut ke sini. Saya biasanya di emperan warung sebelah sana," kata Bolo (27 tahun), salah satu dari orang-orang kepada Kompas.com.

Penghuni lain, Johan (34), mengaku sengaja tinggal di sana setelah mencari plastik yang bisa dijual di sekitar daerah Bandengan. Johan baru tinggal di sana sepekan lebih. Sebelumnya, dia sering menempati tempat di depan bangunan kosong untuk beristirahat setiap malam sebelum kembali ke tempat tinggalnya di daerah Depok, Jawa Barat.

"Lumayan di sini, tempatnya gede. Tripleknya banyak yang ditinggal, bisa diangkut yang bagus-bagus, yang jelek buat saya tidur," kata Johan.

Kawasan kolong tol Pluit ditertibkan tidak lama setelah penertiban lokalisasi prostitusi ilegal Kalijodo pada Februari lalu. Penertiban yang dilakukan di kedua tempat tersebut merupakan dua dari rangkaian rencana penertiban kawasan kumuh Pemerintah Kota Jakarta Utara yang telah dirancang sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com