Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Bangsa Itu Bahagia Tinggal di Rusun Marunda...

Kompas.com - 29/04/2016, 15:36 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, sudah hampir empat bulan menggunakan bus sekolah yang disediakan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.

Setiap pagi mereka diantar ke sekolah masing-masing dan dijemput kembali siang harinya.

Salah satu siswa, Intan Freshia, mengaku menggunakan bus sekolah setiap hari. Dia merasa senang dapat menggunakan bus tersebut secara gratis.

"Enak bus sekolah sih, enggak bayar, AC lagi. Terus langsung sampe di tempat tujuannya (gerbang sekolah)," kata Intan kepad Kompas.com di Rusun Marunda, Jumat (29/4/2016).

Dengan menggunakan bus sekolah, dia menyebut dapat menghemat uang jajan dan menabungnya untuk keperluan yang lain.

"Ngirit uang jajan, enggak buang-buang uang. Yang luar (rusun) aja temen-temen suka ikut kalau kerja kelompok," ujar siswi SMPN 244 Jakarta Utara itu.

Menurut salah satu pengemudi bus sekolah, Encep, Dishub DKI menyediakan enam bus untuk anak-anak Rusun Marunda.

Nursita Sari Transjakarta di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (29/4/2016).
"Di sini kan ada enam bus, tiga ke Rorotan, tiga ke Cilincing," kata Encep.

Selain memanfaatkan bus sekolah, anak-anak Rusun Marunda juga seringkali mengunjungi perpustakaan dalam kontainer yang disediakan di sekitar area masjid.

Pantauan Kompas.com, anak-anak yang datang ke perpustakaan adalah anak usia PAUD dan SD. Mereka membaca buku bergambar dan kumpulan doa-doa pendek.

"Paling baca tentang (cerita) binatang," kata salah satu anak, Farel.

Anak lainnya, Rizky, mengaku setiap hari datang ke perpustakaan kontainer untuk membaca buku-buku di sana.

"Iya tiap hari pulang sekolah. (Biasa) baca buku ini (dongeng) sama ini (kumpulan doa-doa)," ucap siswa TK itu sambil menunjukkan buku yang dipegangnya.

Menurut salah satu pengelola perpustakaan, Lilik Kurniawan, setiap hari selalu ada anak-anak yang berkunjung ke sana. Terkadang mereka hanya datang untuk melihat-lihat gambar karena belum bisa membaca.

"Mereka kadang-kadang dateng, isi absen, ngacak-ngacak buku, balik lagi," kata Lilik.

Selain perpustakaan kontainer, ada pula perpustakaan keliling yang beberapa kali datang ke sekitar rusun.

"Ada juga perpustakaan kelilingnya pake mobil kecil, kalau ini kan kontainer di sini aja," ucap pengelola perpustakaan lainnya, Arghi.

Meski begitu, lanjut Arghi, minat baca anak-anak di Rusun Marunda belum begitu tinggi.

"Tapi di sini masih kurang minat bacanya, kita udah minta tolong sosialisasi juga," katanya.

Kompas TV Rusun Marunda Hampir Penuh Terisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com