Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa KRL Sering Antre Masuk Stasiun Manggarai?

Kompas.com - 30/04/2016, 21:40 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kereta rel listrik (KRL) sering antre saat masuk Stasiun Manggarai. Para penumpang sudah tak asing dengan kondisi itu. Peristiwa tersebut berulang dan hampir terjadi setiap pagi dan sore hari.

Apa sebenarnya penyebab antrean KRL itu?

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek M Fadhil mengungkapkan, hanya ada tujuh jalur yang tersedia di Stasiun Manggarai. Ketujuh jalur itu telah dibagi untuk relasi yang ada. Misalnya, ada tiga jalur yang dipakai untuk kereta dari dan ke arah Stasiun Tebet-Bogor.

"Dari arah Stasiun Bekasi, bisa tiga jalur. Nah dari arah Stasiun Cikini, KRL tujuan Bogor harus masuk jalur enam, enggak bisa masuk jalur lain. Itu cuma satu jalur karena sinyalnya enggak bisa," kata Fadhil di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Sabtu (30/4/2016).

KRL dengan relasi itu harus bergantian dengan relasi dari Stasiun Sudirman menuju Stasiun Bogor. KRL relasi itu hanya bisa masuk jalur enam atau tujuh. Fadhil mengakui, tumpang tindih jalur itu yang menyebabkan KRL antre.

Saat ini, ia mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan langkah lain, selain tidak menambah perjalanan. Kendati demikian, Fadhil mengungkapkan solusi jangka panjang yang dikerjakan pemerintah di Stasiun Manggarai. Solusi tersebut adalah membangun Stasiun Manggarai menjadi tiga lantai.

"Nah, dengan dibangunnya (Stasiun) Manggarai jadi tiga lantai, akan mengubah sistem itu," kata Fadhil.

Setelah pembangunan selesai, Fadhil mengatakan, akan ada sepuluh jalur di lantai bawah yang akan digunakan KRL. Sementara itu, kereta api jarak jauh akan menggunakan jalur atas.

"Maka dari itu, kami optimistis, itu bagian dari solusi," kata Fadhil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com