Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ahok Minta Pejabat DKI Ramai-ramai Mengundurkan Diri?

Kompas.com - 02/05/2016, 10:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menantang para pejabat DKI untuk mengajukan pengunduran diri hingga Senin (2/5/2016) ini. Langkah ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada para pegawai negeri sipil (PNS) lain naik menjadi pejabat eselon.

"PNS yang merasa sudah terlalu kaya, tidak mau mengabdikan diri lagi kepada DKI karena tidak bisa lagi main-main proyek, lebih baik mengalah karena PNS yang baik-baik ini banyak. Bukan hanya yang muda, yang umur paruh baya juga banyak," kata Ahok di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/5/2016).

Selain itu, menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki jumlah pegawai berlebih. Namun, yang mampu menjadi pejabat eselon hanya beberapa pihak. Para staf bisa menjadi pejabat jika pejabat sebelumnya pensiun.

"Apalagi (menurut) UU ASN, kita tambah dua tahun usia pensiunnya, jadi 60 tahun," kata Ahok.

Sebelumnya, Ahok menantang anak-anak buahnya secara terbuka. Melalui siaran langsung yang ditayangkan Kompas TV, Ahok menunggu anak-anak buahnya mengajukan surat pengunduran diri. (Baca: Lewat Siaran Televisi, Ahok Tantang PNS DKI untuk Mengundurkan Diri)

"Kepada wali kota, wakil wali kota, sekretaris kota, kepala dinas, wakil kepala dinas, bupati, wakil bupati, semuanya, kalau Anda tidak suka dengan saya, dan mau mengundurkan diri seperti Pak Rustam (mantan Wali Kota Jakarta Utara), tolong hari Senin masukkan surat pengunduran diri ke saya," ujar Ahok dalam siaran langsung tersebut, Jumat (29/4/2016) lalu.

Ada beberapa pejabat DKI yang mengundurkan diri sebelum Rustam, seperti mantan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Novizal; mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Energi, Haris Pindratno; serta mantan Kepala Dinas Tata Air DKI, Tri Djoko Sri Margianto. Semuanya disebut Ahok mengundurkan diri karena berbeda pendapat dengannya. (Baca: Dampak Banyaknya Pejabat DKI Mundur pada Era Ahok)

 

Kompas TV Inilah Pejabat DKI yang Mundur di Era Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com