Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Serpong-Kunciran-Bandara Diharapkan Urai Kemacetan Menuju Soekarno-Hatta

Kompas.com - 02/05/2016, 16:00 WIB

TANGERANG, KOMPAS — Pertumbuhan kendaraan pribadi yang terus meningkat setiap tahun membuat pembangunan jalan tol di daerah sekitar Ibu Kota mendesak dipercepat. Pemerintah pusat diharap segera melakukan percepatan pembangunan sejumlah proyek tol yang terhenti.

Salah satu ruas yang mendesak diselesaikan adalah Tol Serpong-Kunciran, yang akan menghubungkan wilayah Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan berujung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ruas tol ini juga akan tersambung dengan Tol Sedyatmo yang selama ini menjadi satu-satunya akses menuju bandara dari Jakarta.

Proyek Tol Serpong-Kunciran sepanjang 11 kilometer ini merupakan lanjutan dari Tol Cinere-Serpong yang bernasib sama, masih belum terbangun karena terkendala proses pembebasan lahan. Selain itu juga ada ruas Tol Balaraja (Kabupaten Tangerang)-Serpong (Tangerang Selatan) yang belum terbangun.

”Kami berharap pemerintah pusat segera melakukan percepatan pembangunan Tol Serpong-Kunciran-Bandara yang sampai saat ini belum mengalami perkembangan berarti. Berdasarkan informasi, pembangunan infrastruktur ini terhenti dikarenakan pemerintah pusat kekurangan dana,” tutur Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. kepada Kompas di Kota Tangerang, Minggu (1/5).

Arief meminta keseriusan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terkait kelanjutan proyek-proyek tol.

”Tol ini untuk kepentingan masyarakat. Kehadiran tol ini sangat penting untuk mengurai kemacetan di kawasan sekitar bandara (Soekarno-Hatta) dan Jakarta,” kata Arief.

Menurut dia, pembangunan Tol Serpong-Kunciran akan sangat membantu mengatasi kemacetan di kawasan bandara, terutama jika Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta ditutup permanen. Uji coba penutupan ini akan dilakukan mulai awal Mei ini. Kemacetan diprediksi akan terjadi di wilayah Rawa Bokor, Kota Tangerang, jalan penghubung di dalam bandara, hingga Tol Sedyatmo.

Arief mengatakan, terhentinya proyek Tol Serpong-Kunciran mengakibatkan sebagian warga yang terkena dampak pembebasan lahan itu menunggu tanpa kepastian. Padahal, sebagian dari mereka sudah mengosongkan rumah dan beberapa lagi telah pindah rumah.

Tanpa kepastian

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang Himsyar membenarkan hal itu. ”Kasihan masyarakatnya. Mereka menunggu tanpa kepastian kapan pembebasan lahan dilakukan,” ujar Himsyar.

Himsyar mengatakan, pihaknya telah melaksanakan tugas mendata dan menginventarisasi lahan yang harus dibebaskan untuk pembangunan tol tersebut.

”Namun, sampai saat ini, kami belum mendapatkan kepastian, terutama terkait pembayaran dari Kementerian PUPR. Kami juga telah mengirim surat untuk menanyakan kepastian lanjutan proyek itu,” ungkap Himsyar.

BPN Kota Tangerang mencatat, pembebasan lahan yang terealisasi hingga saat ini mencapai 65 persen. Ada sekitar 100 hektar tanah atau 2.000 bidang tanah yang belum dibebaskan.

Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian PUPR terkait pembangunan Tol Kunciran-Bandara, Ahmad Sjahrial Ritonga, menjelaskan, pihaknya masih fokus pada pembebasan lahan. ”Kalau anggaran segera turun, kami targetkan pembebasan ini bisa selesai akhir 2016 sehingga konstruksi bisa dilakukan pada awal Januari (2017),” ucap Ritonga.

Saat ini, kata Ritonga, pihaknya mengusulkan anggaran Rp 2,5 triliun. ”Mudah-mudahan pada Mei-Juni ini anggaran itu segera dicairkan,” ujarnya.

(PIN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Mei 2016, di halaman 28 dengan judul "Percepatan Tol Mendesak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com