Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Modus Komplotan Penipu Kepala Sekolah soal Pencairan Dana Bansos

Kompas.com - 02/05/2016, 18:20 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sindikat penipuan dana bantuan sosial yang terdiri dari ECP (35), SH (35), YS (32), dan RD (43) akhirnya dibekuk polisi pada Sabtu (30/4/2016) malam setelah delapan tahun menipu ratusan sekolah di seluruh Indonesia.

Sejak 2008, mereka melancarkan aksi penipuan yang terstruktur dengan mengaku sebagai dinas pendidikan, yayasan nirlaba, Uni Eropa, hingga petinggi Bank Indonesia yang akan menyalurkan dana bansos.

Kepada korban, mereka mengiming-imingi bisa mencairkan dana bansos lebih cepat apabila pihak sekolah membayar sejumlah uang.

"Mereka mengatakan, sekolahnya mendapat dana ini karena berprestasi," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat, di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Wahyu menuturkan, sindikat ini biasa menetapkan target sekolah setelah penelusuran di internet. Para pelaku kemudian mencari nomor telepon sekolah di buku Yellow Pages.

"Mereka telepon sebagai petugas dari Dinas Pendidikan setempat. Kalau kepsek enggak percaya, dilempar teleponnya ke direktur atau bendahara Bank Indonesia sampai percaya," kata Kombes Wahyu.

Penipuan di sebuah kabupaten atau wilayah biasanya dilakukan pelaku dengan serentak. Hal ini dilakukan agar kepala sekolah yang menjadi target mengetahui bahwa sekolah lain juga menerima dana yang sama.

"Nah, karena sekolah yang menerima dana bansos ini banyak, mereka menawarkan bantuan untuk mempermudah pencairan, lebih cepat gitulah," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru.

Harga yang dipatok para tersangka untuk "memuluskan" pencairan berkisar dari Rp 5.000.000 hingga Rp 42.000.000.

Sindikat ini biasanya tidak pernah bertemu langsung dengan pihak sekolah. Mereka hanya menelepon dan menerima dana melalui transfer bank.

Rekening yang mereka miliki pun dibuat berdasarkan identitas palsu.

"Setelah ditransfer, rekening dan bukunya langsung dibakar, jadi tidak ada jejak," kata Audie.

Keempat pelaku akhirnya ditangkap pada Sabtu malam di markas mereka, Kampung Pasir Mala, Cianjur, Jawa Barat.

Mereka digiring bersama barang bukti 22 ponsel, 25 modem, 12 kartu ATM, 6 buku rekening, 3 laptop, 144 SIM card, dan 59 buku Yellow Pages.

Para pelaku dikenakan Pasal 378 KUHP dan 372 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

Kompas TV 4 Pelaku Penipuan Dana BOS Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com