Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Kabar Pengeroyokan Saefullah di Luar Batang

Kompas.com - 04/05/2016, 08:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Luar Batang mendadak mencekam ketika Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menyambangi wilayah tersebut, pada Senin (2/5/2016) malam. Kedatangan Saefullah ditengarai menjadi perpanjangan tangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk melancarkan rencana penertiban kawasan Luar Batang.

Bahkan sempat berembus kabar, Saefullah dengan jajaran perwakilan Pemprov DKI Jakarta lainnya dikeroyok warga setempat. Berawal dari keinginan pemberian seragam untuk marbut Masjid Luar Batang, Saefullah menyambangi kawasan tersebut.

Ia tak menyangka Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi, Camat Penjaringan Abdul Khalit, dan Lurah Penjaringan Suranta akan mendampinginya mengunjungi Masjid Luar Batang.

"Setelah diobservasi, marbut dan jamaah susah dibedakan, nah ada pemikiran agar mereka (marbut) diseragamkan seperti (marbut) di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," kata Saefullah, di Balai Kota, Selasa (3/5/2016).

Pada kesempatan itu pula, Saefullah turut membawa tukang ukur serta penjahit. Mereka akan mengukur baju para marbut. Rencananya, mereka akan diberikan seragam sebanyak dua set.

Belum selesai membicarakan seragam, Saefullah langsung diarahkan oleh pejabat setempat untuk berdiskusi di kantor kecamatan Penjaringan. Diskusi turut dihadiri pengurus Masjid Luar Batang serta pengurus RW 1, 2, 3, dan 4.

"Mereka bilang, satu jengkal tanah enggak akan kami jual. Sementara kami punya keinginan agar lingkungan itu tertata rapi dan akses jalannya mesti diatur," kata Saefullah.

Kemudian dia juga mengungkapkan akan membangun akses jalan menuju masjid tersebut, serta rencana Pemprov DKI untuk membeli lahan warga bersertifikat dengan harga NJOP atau appraisal (taksiran).

Ada pula warga yang menuntut kompensasi atau ganti rugi dari Pemprov DKI Jakarta. Padahal mereka tinggal di bangunan di atas air. Saefullah menyebut Pemprov DKI tidak akan memberi kompensasi kepada warga tersebut, karena bersinggungan dengan hukum.

Dia juga mengungkapkan akan membangun sheetpile (dinding turap) di kawasan Luar Batang. Selama satu jam pertemuan berlangsung. Setelah itu, Saefullah kembali ke Masjid Luar Batang untuk shalat Isya.

Di sana, dia bertemu dengan pengurus masjid setempat. Mereka meminta Saefullah menunda pengukuran seragam marbut. Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu pun memilih pulang. Sesaat setelahnya, ada gerakan massa dan seruan "gusur-gusur" yang tidak semakin ramai.

Saefullah menginstruksikan anak-anak buahnya mengecek gerakan massa tersebut. Berdasar laporan Abdul Khalit, ada surat peringatan pertama dengan tembusan Gubernur, Wali Kota Jakarta Utara, dan Satpol PP yang beredar. Akibatnya, suasana jadi memanas. (Baca: Sekda Saefullah hampir Diamuk Massa Saat Berada di Luar Batang)

"Saya bilang, surat ini palsu. Ini ada yang menggerakkan massa dan membuat ini (SP 1) palsu," kata Saefullah.

Menurut Saefullah, dirinya serta pejabat setempat berhasil pulang dengan selamat. Namun, kata dia, ada seorang personel Satpol PP yang terluka akibat diamuk massa. Peristiwa ini tidak membuatnya kapok datang ke Luar Batang.

"Kemarin kan warga kampung lagi salah paham saja. Saya sudah bilang ke Pak Gubernur, kalau saya mesti ke sana karena harus ada komunikasi," kata Saefullah. (Baca: Kericuhan Saat Saefullah ke Masjid Luar Batang Dipicu Beredarnya SP1 Palsu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com