Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Pemerintahan Ahok Menurut Sandiaga Uno

Kompas.com - 14/05/2016, 14:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sandiaga Uno yang menyatakan siap maju pada Pilkada DKI menilai pemerintahan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama memiliki kekurangan di sektor ekonomi. Indikatornya adalah ketidakmampuan dalam mengendalikan harga-harga pokok.

"Masyarakat masih melihat harga bahan pokok tinggi. Ini bukti kinerja pemerintah belum menyentuh akar masalah," kata Sandi saat kunjungannya ke Pasar Rawabening, Jakarta Timur, Sabtu (14/5/2016).

Pernyataan itu disampaikannya setelah sebelumnya mengaku banyak menerima keluhan dari para pedagang daging sapi di Pasar Jatinegara mengenai mahalnya daging yang mereka jual.

Menurut pedagang, mereka sering disalahkan para pembeli atas mahalnya harga daging sapi. Padahal, kata mereka, harga daging sudah mahal sejak di tingkat distributor.

Karena itu, apabila nantinya bisa terpilih menjadi gubernur DKI, Sandi berjanji akan dapat menerapkan kebijakan untuk mengendalikan harga-harga di pasar.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dukungan yang diberikan pedagang.

Kompas TV Sandiaga Uno Kunjungi Permukiman Padat


terhadapnya. Kepada pedagang, ia melontarkan keinginan agar ke depannya pasar tradisional tak dipandang sebagai tempat berbelanja masyarakat menengah ke bawah.

"Saya ingin mereka naik kelas. Tidak identik dengan (berjualan) di tempat becek. Kita bisa tingkatkan juga derajat mereka dengan memanfaatkan teknologi digital," ujar Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com