JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya masih mengusut dugaan kekerasan yang dilakukan anggotanya yang menyebabkan tewasnya Muhammad Fahreza (16), anggota Jakmania atau suporter Persija, Minggu (15/5/2016).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, saat ini pihaknya sedang meminta Kapolres Jakarta Selatan dan jajarannya untuk memeriksa keluarga korban di rumah duka di Jalan Sawo No. 54, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Sudah saya suruh Kapolres Jaksel untuk cek kebenarannya. Karena saat pengamanan hari Jumat sampai dengan Pukul 24.00 belum ada laporan tersebut. Semua informasi tentunya perlu diklarifikasi kebenarannya. Kalau cerita tersebut benar tentunya akan diturunkan Propam untuk menyelidiki kasus tersebut," kata Awi saat dihubungi, Minggu.
Fahreza meninggal di RS Marinir Cilandak setelah mengalami koma, Minggu pagi. Ia meninggal akibat luka benda tumpul di bagian kepala yang diduga akibat dipukul bambu oleh anggota kepolisian menjelang laga Persija melawan Persela di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Terkait hal ini, Awi mengatakan bahwa bambu tidak ada dalam SOP pengamanan pada Jumat malam itu. Pihak kepolisian hanya membawa tongkat T, tameng damas dengan tongkat rotan, laras licin atau gas air mata, serta water cannon.
Pengamanan dilakukan oleh 3.874 personel gabungan yang terdiri dari 2.658 personel Polda Metro Jaya, 1.005 personel jajaran polres, 100 personel TNI, 100 personel Dishub DKI Jakarta dan 100 personel Satpol PP.
Saat ini Kapolsek Jagakarsa Sri Bhayakari bersama jajarannya dan sejumlah anggota dari Polres Metro Jakarta Selatan sedang meminta keterangan dari keluarga korban dan para saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.