JAKARTA, KOMPAS.com - Kongres Rakyat Lawan Penggusuran yang diinisiasi Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) batal melakukan aksi tabur bunga di Taman Waduk Pluit, Minggu (15/5/2016).
Mereka tidak mendapatkan izin dari pihak pengelola taman.
"Jadi sebenarnya acaranya ada. Memang kita tadinya mau ke sana. Karena enggak ada izin pengelola taman, jadi kita enggak jadi, dihadang oleh polisi," ujar Ketua Umum SPRI Marlo Sitompul, Minggu.
Pantauan Kompas.com, warga yang mengikuti kongres mulai bergerak dari Kolong Tol Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara, menuju Taman Waduk Pluit sekitar pukul 16.15 WIB.
Mereka berjalan dengan membawa karangan bunga bertuliskan "turut berduka cita".
Selain itu, mereka juga berjalan melawan arus lalu lintas. Akibatnya, sempat terjadinya kemacetan di sekitar sana.
Setelah berjalan sekitar 100 meter, mereka memutar arah dan kembali menuju Kolong Tol Wiyoto Wiyono.
Massa pun kemudian membubarkan diri dan naik ke metromini yang akan mengangkut mereka pulang.
"Jadi kita cuma simbolis, enggak ke Waduk Pluit," kata Marlo.
Hari Minggu ini, sekitar seribu warga menghadiri Kongres Rakyat Lawan Penggusuran.
Kongres itu disebut akan menggugat penggusuran yang dilakukan di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama karena dinilai sewenang-wenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.