Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Antar Penumpang, Dua Karyawan Lion Air Dipecat

Kompas.com - 15/05/2016, 19:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kesalahan prosedur sopir bus Lion Air yang mengantar penumpang JT 161 Singapura-Jakarta ke terminal domestik di Bandara Soekarno-Hatta berujung pemecatan karyawan.

Pihak Lion Air memecat sopir bus dan group leader selaku atasan sopir bus yang menginstruksikan ke mana sopir harus mengantar penumpang.

"Karena totally kesalahan driver, yang bersangkutan sudah kami kasih sanksi dan dirumahkan karena kesalahan beliau," kata Regional Manager International Lion Air, Anggara Triyana, di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (15/5/2016).

Anggara enggan mengungkap identitas dua karyawannya yang telah dipecat. Dari kejadian ini, pihaknya berjanji untuk memperbaiki prosedur operasi standar (SOP) berikut koordinasi antarpetugas di setiap bandara.

"Ini jadi pelajaran buat kami. Kami akan investigasi internal dan memperbaiki SOP yang sudah ada," tutur Anggara.

Anggara sebelumnya menjelaskan hal yang telah terjadi di sisi darat saat semua penumpang masuk ke bus tersebut. Awalnya, ada informasi bahwa pesawat JT 161 akan mendarat di Remote 51. Sebelum ada pesawat JT 161, memang ada pesawat Lion Air lainnya dari Singapura yang mendarat di sana.

"Namun, totally ini driver bus yang salah informasi. Dia mendapatkan informasi awal bahwa akan ada landing di Remote 54 dan Remote 56. Remote 54 akan ada landing dari Singapura, yang satu lagi dari Padang," ujar Anggara.

Baca juga: Kronologi Kesalahan Prosedur Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta

Adapun driver bus menerima perintah dari group leader yang mengarahkan ke mana driver harus menjemput penumpang. Sebelum mengangkut penumpang dari JT 161, driver yang enggan jika namanya disebutkan itu diarahkan untuk mengantar penumpang dari pesawat JT 157 asal Singapura. Saat itu, dia mengantar penumpang ke tempat yang tepat, yakni di kedatangan internasional di Terminal 2.

"Kemudian, beliau kembali ke Remote 56, dapat informasi awal akan ada landing dari Padang. Kebetulan di area Remote 51 landing Singapura. Beliau berasumsi, itu pesawat landing dari Singapura. Itulah totally kesalahan driver," ucap Anggara.

Driver itu mengangkut penumpang JT 161 bersama tiga bus lainnya. Ketika itu, pengemudi bus mengira dia mengangkut penumpang dari Padang sehingga dibawa ke Terminal 1.

Dari empat bus yang mengantar penumpang pesawat JT 161, hanya satu bus yang keliru, yang dikendarai oleh driver tersebut.

"Penumpang yang nyasar ke Terminal 1 itu satu bus. Dari 182 penumpang itu, kami bagi empat saja, jadi 30 sampai 40 penumpang. Kami tidak tahu pasti ada berapa penumpang di dalam bus," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com