Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kesalahan Prosedur di Soekarno-Hatta, Lion Air Belum Beri Laporan Resmi

Kompas.com - 15/05/2016, 22:18 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Manajemen Lion Air mengaku belum melaporkan kesalahan prosedur yang mereka perbuat pada Selasa (10/5/2016), ketika pesawat JT 161 Singapura-Jakarta mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Mereka menyatakan baru menyampaikan laporan secara lisan kepada petugas lapangan di bandara tanpa berkoordinasi langsung dengan instansi terkait.

Pesawat JT 161 mengalami kesalahan prosedur sesaat setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.

Ketika penumpang turun dari pesawat, satu dari empat bus pengantar penumpang bergerak menuju Terminal 1 yang merupakan terminal kedatangan penerbangan domestik.

Puluhan penumpang tersebut seharusnya diantar ke Terminal 2, tempat kedatangan penerbangan internasional.

"Kalau melaporkan, sudah diketahui oleh teman-teman dari OIC (office in charge) domestik di lapangan," kata Regional Manager International Lion Air Anggara Triyana kepada Kompas.com, Minggu (15/5/2016).

"Untuk secara resmi, kami memang belum menginformasikan. Secara lisan, dari omongan itu kan sudah tahu," lanjutnya. 

Anggara tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan Lion Air tidak melaporkan kesalahan prosedur itu kepada instansi, seperti Otoritas Bandara, PT Angkasa Pura II, Bea Cukai, Imigrasi, ataupun Karantina.

Anggara merasa, koordinasi dengan petugas di lapangan saja sudah cukup.

Secara terpisah, Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Muzaffar Ismail, menekankan pentingnya laporan bagi siapa pun yang mengalami sebuah kejadian, terlebih kesalahan prosedur, dalam kegiatan penerbangan.

Hal itu diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Untuk kasus ini, Muzaffar menyebutkan, Lion Air belum melaporkan apa pun hingga pihak Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta mengundang Lion Air langsung untuk menanyakan hal yang terjadi, Minggu (15/5/2016).

Padahal, kesalahan prosedur sudah lewat lima hari.

"PT Lion Air tidak segera melaporkan kejadian itu. Tadi kami mengundang PT Lion Air untuk menyampaikan hal ini kepada kami. Lion Air tidak melaporkan. Baru saat kami undang tadi, sudah menyampaikan secara lisan," tutur Muzaffar.

Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Alif Suaidi juga menyayangkan hal tersebut.

Meski penumpang JT 161 sempat dibawa masuk ke Terminal 1 lalu dikembalikan ke Terminal 2, dan jika informasi soal kesalahan prosedur itu dilaporkan sejak awal, maka petugas imigrasi bisa turun untuk menangani hal tersebut.

"Saat penumpang diantar ke Terminal 2, petugas imigrasi hanya normal memeriksa, tidak tahu persis peristiwa kesalahan turun dan sebagainya," ujar Alif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com