Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Percaya Lembaga Survei, Lulung Punya Survei Internal

Kompas.com - 16/05/2016, 05:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan yang berniat jadi bakal calon gubernur DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengaku tidak mempercayai hasil survei yang dilakukan lembaga survei. 

Karena itu, Lulung tidak mempermasalahkan jika popularitas dan elektabilitasnya disebut rendah oleh hasil survei beberapa lembaga.

"Survei yang itu lah ya tanda tanya ya. Kalau saya kan, kalian lihat saja, saya turun ke bawah (masyarakat)," kata Lulung, di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2016).

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu mengaku memiliki survei internal sendiri. Survei internalnya datang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Komunitas Suka Haji Lulung, dan Komunitas Halus atau Haji Lulung untuk Semua.

"Saya yakin di mana saya ada, orang pasti apresiasi. Karena tidak ada lagi yang namanya calon gubernur atau calon wakil gubernur punya program yang berbasis masyarakat lingkungan," kata Lulung.

Meski demikian, Lulung enggan mengungkapkan hasil survei internalnya. Ia hanya tertawa kecil ketika menjawab pertanyaan wartawan. survei internal juga digunakannya saat maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2014 lalu.

"Saya adalah pemenang pertama di Partai Persatuan Pembangunan, suara yang paling banyak di sana. Kemudian di Dapil Jakarta Barat saya juga adalah pemenang pertama di Partai Persatuan Pembangunan," kata Lulung.

Ia pun meminta masyarakat Jakarta untuk tidak terjebak survei. Masyarakat, kata dia, seharusnya melihat kinerja pemimpin dan calon pemimpinnya. Selain itu, Lulung sangat yakin hasil survei bukan jaminan kemenangan seseorang dalam pemilu.

"Dulu lihat Pak Fauzi Bowo, surveinya 76 persen menang, tapi akhirnya kalah sama Pak Jokowi. Jadi masyarakat jangan kemakan iklan, tapi apa yang kita rasakan hari ini? Anggaran belanja penyerapannya cuma 13 persen, bayangkan," kata Lulung.

Salah satu lembaga yang dalam hasil surveinya terdapat nama Lulung adalah Populi Center. Populi melakukan survei mengenai figur yang dikaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. Survei tersebit dilakukan April 2016.

Hasilnya, Lulung masuk ke dalam jajaran lima besar jelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Dari 400 responden enam wilayah di Jakarta yang mengikuti survei ini, sebanyak 32 persen di antaranya menilai Lulung negatif dan 24,2 persen menilai pengusaha itu secara positif.

Kemudian, popularitas tertinggi diperoleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sebesar 76,2 persen responden memandangnya positif.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 15-21 April 2016. Ratusan responden ini dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling, dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com