Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Akan Ditilang, Pengendara Motor Mengaku "Anggota" Keroyok Polisi

Kompas.com - 16/05/2016, 14:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anggota polisi lalu lintas Polda Metro Jaya dikeroyok 10 orang yang mengaku sebagai "anggota". Pengeroyokan dipicu karena salah satu dari mereka tidak terima ditilang.

Kasus pengeroyokan ini terjadi di perempatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2016) malam.

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Priyo Utomo Teguh Santoso mengatakan, lokasi kejadian bukanlah di pos polisi, melainkan di tempat istirahat anggota lalu lintas Polda Metro Jaya saat bertugas.

Berdasarkan keterangan saksi, kata dia, motif dari penyerangan anggota lalu lintas itu karena seorang pengendara tidak terima saat akan ditilang. Padahal, saat itu, pengendara tidak menggunakan atribut lengkap saat berkendara.

"Saat siang atau sebelum kejadian, seorang pengendara itu saat ingin ditilang mengaku anggota. Tidak tahu anggota dari mana. Masih pendalaman. Sudah dilepaskan juga dan tidak ditilang anggota," kata Priyo saat dihubungi di Mampang, Jakarta Selatan, Senin (16/5/2016)‎.

Setelah berhasil lolos dari tilang, kata dia, pengendara itu mengajak teman-temannya untuk mendatangi lokasi dia saat akan ditilang. Saat itulah, ada seorang anggota lalu lintas bernama Brigadir Bram Karisma mendapatkan penganiayaan.

Bram mengalami luka memar pada bagian kepala dengan kedua pelipis robek dan lengan lecet. Dia langsung dibawa ke Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan.

"Korban sudah lumayan membaik karena langsung dibawa ke rumah sakit yang ada di Polda Metro Jaya," kata dia.

‎Walaupun sudah diserang 10 orang yang tidak dikenal, anggota lalu lintas Polda Metro Jaya tetap bertugas dekat lokasi kejadian karena pengaturan lalu lintas sangatlah dibutuhkan untuk mengurai kemacetan.

"Masih tetap berjaga anggota lalu lintas di sana," ujar dia.

Hingga saat ini, 10 orang yang membawa lima sepeda motor itu masih terus diburu aparat kepolisian.

Menurut dia, ‎tidak adanya circuit closed of television (CCTV) atau kamera pemantau membuat penangkapan terhadap pelaku sulit.

Ketika ditanya apakah puluhan orang berbadan tegap dan berambut cepak itu adalah anggota TNI, dia mengaku belum mengetahuinya.

"Masih dalam pendalaman‎. Apakah benar anggota atau tidak kami belum tahu," ucapnya. (Bintang Pradewo)

Kompas TV Tidak Miliki SIM, Polisi Tilang Motor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com