Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Hakim Pertimbangkan Perspektif Perlindungan Anak dalam Kasus Pencabulan di Kediri

Kompas.com - 17/05/2016, 17:26 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta hakim yang menangani kasus pencabulan yang diduga dilakukan pengusaha Soni Sandra alias Koko (60) di Kediri mempertimbangkan perspektif perlindungan anak.

Hakim diminta melihat banyaknya korban yang telah dicabuli terduga pelaku.

"KPAI berharap perspektif perlindungan anak yang dimiliki aparat penegak hukum, khususnya hakim yang menyidangkan ini. Ada fakta korban sekian puluh anak yang harus diberikan perlindungan," ujar Asrorun di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2016).

KPAI meminta hakim memberikan hukuman seadil-adilnya pada saat membacakan putusan pada 19 Mei 2016 mendatang di Pengadilan Negeri Kota Kediri.

"Salah satu wujud keadilan bagi korban adalah pemberatan hukuman bagi pelaku yang secara nyata sudah mencederai masa depan anak-anak Kediri khususnya," kata Asrorun.

Selain itu, Asrorun juga meminta agar pemerintah setempat memerhatikan kondisi para korban. Dia juga menyatakan KPAI mendorong agar korban direhabilitasi.

"KPAI juga mendorong khususnya pemerintah kota dan semua pihak, termasuk juga amar putusan nanti, memberikan perhatian di dalam proses rehabilitasi kepada korban untuk kepentingan pemulihan aspek sosialnya, kepastian keberlanjutan hak-hak pendidikan, dan juga hak-hak dasar yang lain," paparnya.

Tercatat, ada 17 bocah perempuan yang dilaporkan menjadi korban pencabulan yang dilakukan Soni. Kejadiannya mayoritas terjadi pada 2015. Dari 17 kasus, lima di antaranya sudah dalam proses pengadilan. (Baca: Belasan Bocah di Kediri Dilaporkan Jadi Korban Pencabulan oleh Seorang Pengusaha)

Dari lima kasus, dua kasus diproses di Pengadilan Negeri Kota Kediri dan akan memasuki sidang putusan, sedangkan tiga lainnya di Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri yang akan memasuki agenda pembelaan.

KPAI sendiri menyebut telah mengawal kasus ini sejak lama. Bahkan Asrorun sudah beberapa kali datang ke Kediri untuk mengawasi kasus pencabulan itu. (Baca: Pelakunya Pengusaha Kuat, Korban Pencabulan di Kediri Dianggap Perlu Diberi Perlindungan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com