Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Persija Tewas, Ketua Jakmania Minta Operator Liga Evaluasi

Kompas.com - 17/05/2016, 17:54 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suporter Persija, Jakmania, terus mengupayakan agar kematian salah satu anggotanya, Muhammad Fahreza (16), dapat diusut tuntas.

Ketua Jakmania Richard Achmad Supriyanto, Selasa (17/5/2016), mendatangi Mabes Polri dalam rangka mengawal investigasi internal yang dilakukan Polri atas dugaan penganiayaan oleh anggota polisi, yang menyebabkan Fahreza meninggal.

(Baca juga: Datangi Bareskrim, Jakmania Akan Kawal Kasus Dugaan Penganiayaan Suporter Persija oleh Polri)

Richard juga menyebut, panitia dan operator liga perlu melakukan evaluasi. Sebab, menurut dia, pertandingan Persija melawan Persela di Gelora Bung Karno, Jumat (13/5/2016), sempat ricuh sehingga menyebabkan Fahreza terluka parah.

"Pertandingan kan jam 9 malam. Nah ini harusnya dievaluasi apakah layak dan aman menggelar pertandingan jam segitu," kata Richard saat dihubungi, Selasa.

Richard menyebut PT Gelora Trisula Semesta selaku penyelenggara, perlu melakukan evaluasi karena Fahreza meninggal di sekitar arena pertandingan.

Selain mendatangi Mabes Polri, Richard berencana menemui Komisi III DPR, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar kasus ini menjadi perhatian publik.

"Pokoknya jangan sampai ini terulang lagi," kata Richard.

(Baca juga: Ketum Jakmania Temui Kabareskrim Minta Kematian Suporter Persija Diusut Tuntas )

Adapun laga Persija melawan Persela dalam Torabika Soccer Championship diamankan oleh 3.874 personel gabungan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP.

Fahreza terluka parah setelah diduga dipukul oleh anggota polisi, yang sedang menangani penonton rusuh, yang memaksa masuk arena pertandingan ketika itu. 

Polda Metro Jaya pun sudah menerjunkan tim dari Divisi Profesi dan Pengamanan untuk melihat ada tidaknya pelanggaran disiplin oleh anggota kepolisian.

Kompas TV Suporter Persija Tewas Diduga Dianiaya Polisi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com