Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Enam Masalah Jakarta Menurut Sandiaga Uno

Kompas.com - 21/05/2016, 12:53 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno memetakan permasalahan Jakarta lewat focus group discussion (FGD). Keenam persoalan itu mencakup ketimpangan ekonomi, penduduk miskin, rendahnya penyerapan anggaran, inflasi, hingga persoalan banjir dan transportasi.

"Kami sudah petakan. Kami akukan FGD dulu. Karena kalau langsung kuantitatif, saya khawatir datanya gak dalam. Jadi kami lakukan kualitatif dengan FGD. Kami bagi per kelompok. Latar belakang dan permaalshananya," kata Sandiaga saat penyampaian visi-misi di DPD Demorkat, Jakarta, Sabtu (21/5/2016).

Setelah itu, keluar beberapa persoalan di Jakarta. Namun persoalan itu divalidasi kembali lewati survei kuantitatif. Survei itu melibatkan 1.000 responden.

(Baca: Kekurangan Pemerintahan Ahok Menurut Sandiaga Uno)

Sandiaga tidak menjelaskan metode dan waktu survei tersebut dilakukan. Dari hasil itu, menurut Sandiaga, muncul beberapa masalah di Jakarta yang belum terpecahkan.

"Bahwa walaupun masyarakat Jakarta melihat sudah berjalan ke arah yang benar dalam infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, ternyata ada masalah sangat besar yang menjadi suatu kekhawatiran bagi kita," kata Sandiaga.

Tercatat, ada enam permasalahan yang masih terjadi di Jakarta. Pertama, yakni ketimpangan yang dari peningkatan gini rasio hingga 7,2 persen. Sandiaga melihat ada ketimpangan distribusi dalam masyarakat Jakarta.

(Baca: Ditanyakan soal Berduet Bareng Risma, Ini Tanggapan Sandiaga Uno)

Kedua, yakni peningkatan penduduk miskin sebanyak 3,72 persen. Ketiga, kesalahan pengelolaan pemerintah DKI yang dilihat dari rendahnya penyerapan anggara sekitar 59,32 persen.

Keempat kenaikan inflasi Jakarta sekitar 0,95 persen yang berpengaruh pada harga bahan pokok. Kelima, lapangan pekerjaan, transportasi, sampah, banjir dan keenam birokrasi yang tumpul kebawah dan tajam ke atas.

Sebagai calon pemimpin Jakarta, Sandiaga yakin dapat menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.

Kompas TV Sandiaga Uno Kritisi Pengelolaan Pasar di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com