JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI dari Partai Gerindra, Syarif, mengakui bahwa nama mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memang menguat dalam penjaringan internal partainya.
Namun, menurut dia, Sjafrie belum resmi ditetapkan sebagai cagub dari Gerindra.
(Baca: Gerindra DKI Tegaskan Belum Tentukan Nama Cagub)
Kandidat bakal cagub Gerindra lainnya, Sandiaga Uno dan Yusril Ihza Mahendra, juga belum tentu tidak dipilih.
"Dalam rapat di DPD Gerindra memang diakui nama Pak Sjafrie menguat, tetapi tidak berarti bacagub lain, seperti Pak Sandi dan Pak Yusril tidak berpotensi dipilih," ujar Syarif kepada Kompas.com, Senin (23/5/2016).
Syarif mengatakan, kepastian mengenai cagub dari Partai Gerindra baru akan terlihat akhir Juli 2016.
Ketika itu, Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra baru akan mengundang Dewan Pengurus Daerah Partai Gerindra untuk rapat finalisasi.
"Yang pasti saya sebagai ketua tim penjaringan belum melaporkan secara final ke DPP, karena 3 bacagub dari Gerindra itu masih dipantau dan dievaluasi," ujar Syarif.
(Baca: Sandiaga Sebut Gerindra Putuskan Cagub Habis Lebaran )
Sebelumnya, Sandiaga Uno, pengusaha sekaligus kader Partai Gerindra, menyatakan, partainya akan mengusung Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon gubernur dalam pemilihan kepada daerah DKI Jakarta 2017.
Untuk mengusung bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Gerindra yang memiliki 15 kursi di DPRD DKI itu harus berkoalisi dengan partai lain.
Sebab, syarat partai politik dapat mengusung pasangan calon kepala daerah minimal memiliki adalah 22 kursi di DPRD DKI.
Sejauh ini, parpol yang disebut-sebut sudah mencapai kesepakatan untuk berkoalisi dengan Gerindra adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS sendiri memiliki 11 kursi di DPRD DKI. Dengan demikian, koalisi Gerindra dan PKS sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.