Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koordinasi Antar Dinas Membuat Sungai di Pademangan Timur Sulit Dibersihkan

Kompas.com - 23/05/2016, 22:44 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pademangan Timur mengeluhkan kondisi sungai yang kotor serta sampah yang menumpuk membuat kawasan tersebut banjir ketika musim hujan tiba.

Kondisi tersebut jelas tidak layak bagi sungai yang menjadi sungai pertama tempat Presiden Joko Widodo "blusukan" pada saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Kondisi sungai di Pademangan Timur yang kotor diakui oleh Sekretaris Kelurahan Pademangan Timur, Agung Dian.

Dian mengatakan untuk masalah endapan lumpur di sungai Pademangan Timur, kewenangan ada di Dinas Tata Air DKI Jakarta. Sedangkan untuk sampah yang berada di sungai, secara gotong royong dilakukan oleh RT dan RW Pademangan Timur.

"Jadi kewenangannya seperti itu, untuk pengerukan endapan lumpur dari dinas tata air, sedangkan sampah dibantaran sungai dibersihkan oleh masyarakat, namun kelurahan siap membantu jika diperlukan," ujar Agung kepada Kompas.com di Kelurahan Pademangan, Senin (23/5/2016).

Namun, untuk kebersihan daerah Pademangan Timur, pihak kelurahan juga menerjunkan pekerja harian lepas (PHL) yang membantu masyarakat membersihkan gorong-gorong serta saluran air yang tersumbat.

Kompas.com/David Oliver Purba Senin (23/5/2016), tumpukan sampah serta endapan lumpur yang menyebabkan sungai bewarna hitam menjadi wajah sungai di Pademangan Timur yang menjadi sungai pertama dikunjungi oleh Joko Widodo saat menjabat sebagai Gunernur

Menurut Agung, kewenangan yang tidak berada pada satu pintu menyebabkan koordinasi antar dinas terkait menjadi sulit.

"Terkadang itu mas, kalau kami kerjakan ini katanya itu kewenangan dinas yang di sana, kalau kami bersihkan yang lain katanya 'kami kerja apa pak kalau dibersihkan semua," ujar Agung.

Pada 2012 lalu, Gubernur Jokowi pada saat itu melakukan blusukan pertamanya ke sungai di Pademangan Timur. Warga menuturkan bahwa saat Jokowi datang, seluruh sungai menjadi bersih, namun sekarang, kondisi sungai yang hitam dan bau jelas jauh dari kesan bersih. (Baca: Sampah di Pademangan Timur Hanya Bersih Saat Jokowi Datang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com