Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ahok soal Menguatnya Nama Sjafrie Sjamsoeddin dalam Bursa Cagub Gerindra

Kompas.com - 24/05/2016, 12:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai para bakal calon gubernur yang hendak maju dalam pemilihan kepala daerah tidak boleh dikotak-kotakkan berdasarkan latar belakang sipil atau militer.

Sebab, menurut dia, tokoh militer yang ikut pemilihan kepala daerah adalah militer yang sudah pensiun dan menjadi warga sipil seutuhnya.

(Baca juga: Gerindra DKI: Bicara soal Sjafrie, Bentuk Kesetiaan Sandiaga kepada Partai)

Pernyataan itu disampaikan Ahok, sapaan Basuki, menanggapi kabar tentang mulai menguatnya nama mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai calon gubernur di internal Gerindra.

"Saya kira bagus (majunya Sjafrie). Tapi kalau sudah pensiun tidak ada lagi latar belakang militer, enggak militer," kata dia di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2016).

Ahok mengakui, tokoh dengan latar belakang militer memang dilatih untuk memiliki kedisiplinan yang baik.

Namun, menurut dia, tokoh sipil pun bisa melakukan hal serupa. "Saya juga tiap hari bangun jam setengah lima. Olahraga tiap hari. Artinya, kita tidak boleh mempersoalkan militer enggak militer," ujar Ahok.

Ia juga menyampaikan bahwa hal yang seharusnya dipertimbangkan dari para calon adalah rekam jejaknya.

Meski demikian, ia menolak berkomentar saat dimintai pendapat soal rekam jejak Sjafrie.

"Saya mengenal beliau baik. Tapi kalau rekam jejak, saya tidak terlalu ikutin ya. Tapi baik kok. Kan kita juga banyak keluarga dari Bugis. Kadang ketemu baik-baik aja," kata Ahok.

(Baca juga: Partai Gerindra: Sjafrie Punya Kedekatan dengan Prabowo)

Nama Sjafrie belakangan menguat dalam penjaringan calon gubernur yang diadakan Partai Gerindra.

Purnawirawan jenderal bintang tiga ini disebut-sebut akan menjadi orang yang diusung Gerindra sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Meski belum ada keputusan resmi, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Pouyono membenarkan bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah memutuskan memilih Sjafrie.

Menurut Arief, Gerindra melihat pengalaman Sjafrie di TNI hingga menjadi Wakil Menteri Pertahanan bisa menjadi modal untuk memimpin Ibu Kota.

Selain itu, Gerindra menilai Sjafrie sebagai sosok yang santun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com