Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah "Teman Ahok", Kini Muncul "Muda-Mudi Ahok"

Kompas.com - 24/05/2016, 21:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komunitas pendukung kandidat bakal calon petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali bermunculan. Komunitas terbaru ini bernama "Muda-Mudi Ahok". Koordinator Muda-Mudi Ahok, Ivanhoe Semen, mengatakan, kemunculan komunitas ini ialah karena terinspirasi oleh komunitas "Teman Ahok".

"Patut diapresiasi Teman Ahok sebagai pionir atau pelopor awal dukungan pengumpulan data KTP untuk Ahok maju independen. Tentunya gerakan ini menginspirasi munculnya gerakan lain, termasuk kami," kata Ivanhoe saat diskusi "Ada Apa dengan Ahok" di Setiabudi Building II, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016) malam.

Muda-Mudi Ahok tidak akan melakukan kegiatan yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Teman Ahok. Ivanhoe mengaku telah berkoordinasi dengan Teman Ahok untuk saling bersinergi.

Seiring berjalannya waktu, banyak simpatisan Partai Hanura dan partisan non-partai politik yang bergabung dengan Muda-Mudi Ahok.

"Selain pengumpulan data KTP, kami usulkan lebih baik mengadakan forum diskusi. Kalau ada pertanyaan atau isu miring, kami klarifikasi lewat forum itu," kata Ivanhoe. (Baca: Kumpulkan KTP untuk Ahok, Nasdem Bentuk "Muda Mudi Ahok")

Rencananya, diskusi akan rutin berlangsung tiap dua minggu sekali. Forum diskusi ini juga dijadikan ajang perkumpulan sesama pendukung Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Ivanhoe mengatakan, beberapa pihak masih banyak yang ragu-ragu mendukung Ahok. Sebab, Ahok kerap diterpa isu miring, terutama jelang pendaftaran calon independen ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI.

"Banyak prestasi Ahok yang belum diketahui. Makanya, kami jelaskan dan sampaikan melalui forum diskusi ini. Kalau ada opini dari lawan politik, bisa di-counter melalui pertemuan seperti ini. Mungkin setelah pendafataran atau resmi menjadi bakal calon gubernur bisa melakukan kegiatan lain," kata Ivanhoe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com