Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saingan Ahok Itu Kepala Daerah, Bukan Ahli atau Preman Tanah Abang"

Kompas.com - 25/05/2016, 05:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, hingga saat ini belum terlihat tokoh yang dapat menyaingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam bursa pencalonan gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017.

Yunarto menilai, tokoh yang dapat menyaingi Ahok adalah sesama kepala daerah yang sudah memiliki bukti kinerja di daerahnya masing-masing.

"Berkaca pada Pilkada tahun 2012, petahana Fauzi Bowo kalah dari pasangan Jokowi-Ahok. Kenapa Foke (Fauzi) tidak kalah dari Hidayat Nur Wahid yang petinggi partai dan mantan Ketua MPR atau Faisal Basri yang ketokohannya sudah lebih dahulu, dia juga pengamat ekonomi," kata Yunarto dalam acara diskusi Muda Mudi Ahok, di Setiabudi Building II, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016).

(Baca: Ahok Tetap Maju lewat Jalur Independen walau Nanti Dapat Dukungan Golkar)

Yunarto mengatakan, petahana yang sudah memiliki bukti konkret harus dilawan dengan kepala daerah yang juga memiliki bukti kinerja.

Saat melawan Foke, Jokowi merupakan mantan Wali Kota Surakarta dan Ahok merupakan mantan Bupati Belitung Timur.

Menurut dia, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil adalah tokoh yang mampu menyaingi Ahok.

"Bukti konkretnya misalnya taman lebih rapi atau lainnya. (Saingan Ahok) bukan ahli di bidang sendirinya atau preman Tanah Abang, saya enggak ngomong ya siapa nama orangnya," kata Yunarto.

Selain itu, lanjut dia, Risma memiliki peluang lebih besar untuk diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dibandingkan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.

(Baca: Karena Ahok, PDI-P Dinilai Setengah Hati Usung Risma di Pilgub DKI)

Meskipun demikian, saat ini elektabilitas dan popularitas Yusril berada di nomor dua, atau di bawah Ahok berdasarkan hasil sejumlah survei. "Risma lebih berpeluang (diusung jadi calon gubernur) dibanding Yusril," kata Yunarto.

Kompas TV Popularitas Ahok Tak Terbendung? (Bag. 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com