Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekskavator "Spider" Bersihkan Endapan Lumpur dan Sampah di Kali Krendang

Kompas.com - 25/05/2016, 14:17 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kali Krendang di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat yang dipenuhi endapan lumpur siang ini mulai dibersihkan. Dinas kebersihan DKI Jakarta mendatangkan sebuah alat pengeruk yang biasa dijuluki ekskavator "spider".

Alat ini berukuran lebih kecil ketimbang ekskavator yang sering dijumpai di tempat umum. Ukurannya setengah kali lebih kecil dari ekskavator pada umumnya. Dengan cekatan operator ekskavator mulai mengeruk endapan lumpur yang berada di dasar sungai.

Panjang "tangan" ekskavator ini bisa mencapai 10 meter yang tentu saja dengan panjang lengan seperti itu ekskavator leluasa mengeruk lumpur dari pinggir sungai. ekskavator ini didesain untuk bekerja di lingkungan sempit di mana ekskavator lain tak bisa menjangkaunya.

Bentuknya yang unik, berbeda dengan ekskavator yang lain terlihat pada panjang ban yang menyerupai kaki laba-laba. Alat ini bisa dengan leluasa naik turun dari dasar sungai ke daratan meski derajat kemiringan daratan mencapai 90 derajat.

Saat sungai mulai dikeruk, selain endapat lumpur hitam, juga tampak sampah plastik yang terangkat dan diperkirakan sudah lama mengendap di dasar sungai. Setelah endapan lumpur dikeruk, sebuah truk akan mengantar berton-ton endapat tersebut ke tempat pembuangan akhir di kawasan Pluit.

Sedangkan untuk sampah, petugas UPK Badan Air Kecamatan Tambora, Jakarta Barat menyebut mampu mengangkut sampah dari sungai mencapai 1.5 kubik sampah per hari.

"Itu hari biasa, kalau hujan biasanya bisa mencapai 3 kubik sampah," ujar Koordinator UPK Badan Air Kecamatan Tambora, Syahbani kepada Kompas.com, Rabu (25/5/2016). (Baca: Ini Kondisi Kali Krendang yang Disebut Ahok Banyak Kotoran Manusia)

Namun saat pengerukan, tak terlihat kotoran manusia seperti yang menjadi perhatian Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menyebut sungai tersebut dipenuhi dengan tinja manusia. Hingga pukul 13.00 WIB, ekskavator "spider" masih "merayap" mengeruk sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com