JAKARTA, KOMPAS.com — Nama mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin belakangan menguat dalam penjaringan bakal calon gubernur yang diadakan Partai Gerindra.
Kendati demikian, selama berjalannya proses penjaringan, mantan Wakil Menteri Pertahanan tersebut terpantau belum pernah memperlihatkan diri ke publik.
Hal itu tentu berbeda dengan para kandidat bakal calon lainnya yang gencar melakukan sosialisasi dan tampil di publik seperti Sandiaga Uno. Sandiaga menilai gerakan senyap ini merupakan keunikan dari Sjafrie.
"Ya kan setiap politisi ada style-nya sendiri-sendiri. Kami perlu apresiasi ya melakukan kegiatan yang senyap itu," ujar Sandiaga saat ditemui di Senayan City.
Sandiaga pun mengaku tak terbiasa dengan gerak senyap seperti Sjafrie. Ia lebih memilih turun menyapa warga untuk mendengar aspirasi mereka secara langsung. (Baca: Sandiaga: Pak Prabowo Justru Minta Saya Melebarkan Sayap )
"Justru saya mempunyai tantangan untuk mendengarkan aspirasi warga. Nah, itu yang selama ini saya dapat, kenapa saya tahu harga-harga bahan pokok itu melambung tinggi, kenapa lapangan pekerjaan itu jadi masalah sentral, itu yang enggak bisa diketahui dengan gerak senyap," ujar Sandiaga.
Bagi Sandiaga, pemetaan masalah-masalah warga hanya dapat dilakukan melalui dialog. Hal ini untuk mengetahui akar permasalahan dan solusi yang tepat. Kendati demikian, Sandiaga tetap menganggap gerak senyap Sjafrie menarik.
"Tapi kalau memang ada model terbaru dengan kampanye senyap, saya juga pengin belajar," ujarnya. (Baca: Gerakan Senyap Ala Sjafrie Sjamsoeddin)
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik sebelumnya menyebut Sjafrie telah menemui kalangan ulama dalam rangka menggalang dukungan Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut Taufik, Sjafrie memang lebih suka melakukan sosialisasi secara diam-diam.
"Saya lihat gerakannya silent, cara sosialisasinya beda. Tetapi, kami sudah tanya ke kelompok-kelompok masyarakat tertentu, namanya (Sjafrie) bunyi tuh. Saya mau baru aja ketemu Pak Sjafrie. Mereka bilang gitu," ujar Taufik, Senin (23/5/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.