JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo melalui anak perusahaannya, PT Jakarta Utilitas Propertindo akan membangun instalasi pengolahan air (water treatment plant) yang rencananya akan berlokasi di Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara. Keberadaan instalasi itu diharapkan nantinya bisa menambah pasokan air bersih di Jakarta.
Direktur Utama PT Jakarta Utilitas Propertindo Chairul Hakim mengatakan pembangunan instalasi pengolahan air menggunakan dana investasi mencapai Rp 112 miliar. Dalam investasi itu, ia menyebut Jakpro menggandeng PT Memiotec Indonesia sebagai mitra.
"Share saham kami 60 persen dan Memiotec Indonesia 40 persen," kata Chairul di Balai Kota, Rabu (25/5/2016).
Ia menyampaikan hal itu usai penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Jakpro, Memiotec Indonesia, dan PAM Jaya. Memiotec Indonesia adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Memiotec Singapura.
Menurut Chairul, Memiotec adalah perusahaan yang telah berpengalaman dalam usaha di sektor utilitas. Memiotec, kata dia, juga memiliki teknologi untuk mengolah air baku menjadi air bersih.
Menurut Chairul, air baku yang nantinya akan dimanfaatkan adalah air milik PAM Jaya yang berasal dari kanal banjir barat. Ia menyebut proses pembangunan instalasi pengolahan air akan memakan waktu sekitar enam bulan, tepatnya dari Juli-Desember 2016.
"Setelah selesai diolah, Palyja dan PAM Jaya langsung ambil. Mereka beli air dari kami dengan harga Rp 2.700 per meter per kubik. Harganya sama dengan harga jual dari PDAM Tirta Benteng Tangerang," ujar Chairul.