JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno mengomentari sungai di Jakarta yang kotor. Ia menyayangkan jika Pemprov DKI Jakarta harus turun tangan untuk membenahi masalah tu.
Menurut Sandiaga, menjaga kebersihan sungai merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Ia pun tak setuju jika warga kerap menyalahkan pemprov atas kotor dan menyempitnya sungai.
"Karena kelas menengah kita kelakuannya belum seperti kelas menengah. Baru saja income-nya dan statusnya, serta HP-nya yang kelas menengah. Tapi dari segi perilaku untuk menjaga kebersihan belum masuk sebagai kategori kelas menengah," ujar Sandiaga.
Kelas menengah, kata dia, seharusnya memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungannya. Ia pun mengapresiasi Pemprov DKI yang susah payah membersihkan sungai di Jakarta.
"Kalau dilihat dari manajemen sampah kita jangan menyalahkan pemerintah provinsi. Kasihan gitu loh pemprov terus-terusan membersihkan sungai, menormalisasi sungai," ujarnya.
Menurut pria yang berniat maju menjadi calon gubernur DKI itu, sungai tidak bisa hanya diperhatikan di hilir, namun dari hulu juga harus dijaga. Ia setuju pada program normalisasi sungai yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta.
Namun Sandiaga mengingatkan agar penertiban sungai harus memperhatikan warga terdampak. Ia menyebut Babe Idin, pengurus Komunitas Sangga Buana yang telah berhasil menjaga Sungai Pesanggrahan di area Hutan Kota Pesanggrahan. Sungai di area itu, bersih dari sampah dan permukiman kumuh.
Setiap bulannya, Babe Idin selalu melepas satu hingga dua kilogram ikan agar berkembang biak dan dapat dipancing oleh warga.
"Normalisasi yang kita lakukan itu tidak memberdayakan kearifan yang kita miliki misalnya bahwa sungai itu harusnya punya karakter tersendiri," ujar Sandiaga.