Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Kebon Melati Bantah Pecat Ketua RW 12

Kompas.com - 30/05/2016, 06:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kelurahan Kebon Melati menyatakan tidak pernah melakukan pemecatan terhadap salah seorang pengurus RW di wilayahnya. Karena itu, pelayanan masyarakat di wilayah Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, tetap berjalan normal seperti biasa.

Lurah Kebon Melati, Winetrin mengatakan, hingga saat ini pihaknya tidak pernah membuat surat pemberhentian bagi ketua RW. Karena itu, Ia meminta seluruh RT/RW tetap melakukan pelayanan layaknya biasa sesuai aturan yang berlaku.

"Jadi tidak ada pemecatan. Kalau dipecat pasti ada suratnya, sampai sekarang komunikasi dengan seluruh ketua RW tidak ada masalah," ujarnya, Minggu (29/5/2016).

Walau begitu, diakui Winetrin ketua RW 12 pernah menyatakan keinginan mengundurkan diri lantaran menolak sistem pelaporan melalui aplikasi Qlue. Keinginan tersebut disampaikan usai yang bersangkutan mengikuti rapat dengar pendapat dengan DPRD DKI Jakarta.

Terhadap keinginan tersebut, Winetrin mengaku belum memberikan persetujuan. Sebab, Ia ingin berkordinasi lebih dahulu dengan pihak kecamatan.

"Setelah mereka (ketua RW -red) rapat kita kumpul di kelurahan, beliau sebenarnya minta pengunduran diri. Namun saya jawabnya tunggu dilaporkan dulu ke Pak Camat," katanya. (Baca: Menentang Qlue, Ketua RW Ini Mengaku Dipecat)

Oleh karena itu, secara resmi hingga kini belum ada ketua RW yang berhenti. Sehingga warga tetap bisa melakukan pengurus dokumen melalui RT/RW seperti biasa.

Ditambahkan Winetrin, hampir seluruh ketua RT/RW di wilayahnya sudah terbiasa menggunakan aplikasi Qlue. Selama ini mereka sudah terbiasa melaporkan kondisi wilayah melalui aplikasi tersebut.

"Artinya mereka hanya mengubah kebiasaan menggunakan ID sendiri dengan yang disediakan. Kita juga sudah sampaikan dan menurut saya sebenarnya tidak ada masalah," tandasnya. (Baca: Jika Resmi Dipecat, Ketua RW 12 Kebon Melati Ancam Gugat Pemprov DKI di PTUN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com