Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Boleh Datang ke Masjid Luar Batang, Kecuali Ahok

Kompas.com - 31/05/2016, 15:54 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jelang Ramadhan pada Juni 2016, kondisi Masjid Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara, kini lebih kondusif. Isu penggusuran yang diwacanakan Pemprov DKI kini sudah jarang terdengar setelah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menyebut untuk menghentikan rencana penertiban Luar Batang.

Juru bicara Masjid Luar Batang, Mansur Amin, mengatakan, isu penggusuran kini memang sudah jarang terdengar. Namun, dia mengaku penjagaan di Kampung Luar Batang tetap dijaga ketat.

"Kondisinya pasti lebih khusyuk karena mau Ramadhan, tapi kami tetap siaga 1. Selama belum ada kejelasan atau pengumuman resmi, kami tidak akan mengendurkan penjagaan," ujar Mansur kepada Kompas.com di Masjid Luar Batang, Selasa (31/5/2016).

Menurut Mansur, warga Luar Batang akan merasa lega jika Pemprov benar-benar secara resmi mengumumkan untuk tidak mengganggu tanah Luar Batang, minimal ucapan tersebut dilontarkan oleh Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.

Mansur mengatakan, pihaknya menerima siapa pun yang datang untuk beribadah serta berziarah ke Masjid Luar Batang. Termasuk jajaran pejabat Pemprov DKI yang mau datang. Namun, mereka tidak memperbolehkan Ahok datang berkunjung.

"Siapa saja dari Pemprov boleh datang, tapi bukan Pak Ahok. Bukan karena rasis, tapi kami memang bermasalah dengan Ahok karena kebijakannya, wali kota, camat, sampai lurah menurut kami hanya korban saja, dan mereka bukan decision maker," ujar Mansur.

Terkait banyaknya politisi yang mendatangi Luar Batang, khususnya ketika isu tersebut beredar, Mansur mengatakan tidak memandang apakah politisi yang datang memiliki niat yang ikhlas untuk membantu atau hanya sekadar untuk melakukan agenda politik.

"Kami berkeyakinan hati manusia Tuhan yang tahu, kami mengedepankan prasangka baik dan, menurut kami, tamu yang datang adalah tuan. Jadi persoalan mereka datang untuk politik atau sebagainya, urusan mereka kepada Tuhan, kami terima aja," ujar Mansur.

Saat isu penertiban Luar Batang menjadi perhatian masyarakat, para politisi mulai dari anggota DPRD hingga bakal calon gubernur mendatangi Luar Batang.

Sebut saja nama Abraham Lunggana, Sandiaga Uno, dan M Taufik yang sama-sama dari partai Gerindra, serta Tantowi Yahya dari Partai Golkar.

Kompas TV Warga Aquarium Pilih "Ngungsi" di Masjid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Polisi Pastikan Suami Pelaku Tak Terlibat

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Polisi Pastikan Suami Pelaku Tak Terlibat

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Angkot yang Mabuk hingga Tabrak 7 Kendaraan di Bogor

Polisi Tangkap Sopir Angkot yang Mabuk hingga Tabrak 7 Kendaraan di Bogor

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya Tak Bekerja, Bikin Video Asusila karena Butuh Uang

Ibu yang Cabuli Anaknya Tak Bekerja, Bikin Video Asusila karena Butuh Uang

Megapolitan
Beredar Poster Dukungan untuk Anies Maju Pilkada 2024 di Jakarta Barat, Warga: Sekarang Sudah Dicopot

Beredar Poster Dukungan untuk Anies Maju Pilkada 2024 di Jakarta Barat, Warga: Sekarang Sudah Dicopot

Megapolitan
Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Tawaran Kerja Lewat 'Broadcast' Facebook

Ibu di Tangsel Cabuli Anak Kandung, Berawal dari Tawaran Kerja Lewat "Broadcast" Facebook

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Dugaan Keracunan Masal di Bogor, 5 saksi Diperiksa

Polisi Selidiki Kasus Dugaan Keracunan Masal di Bogor, 5 saksi Diperiksa

Megapolitan
Polisi Masih Periksa Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Polisi Masih Periksa Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Jaktim Banyak yang Bolong, Warga: Orang Sering Jatuh

Trotoar di Pulogadung Jaktim Banyak yang Bolong, Warga: Orang Sering Jatuh

Megapolitan
Kasus 'Bully' Siswi SD di Depok, Korban dan Pelaku Tinggal di RW yang Sama

Kasus "Bully" Siswi SD di Depok, Korban dan Pelaku Tinggal di RW yang Sama

Megapolitan
Kasus Ibu Cabuli Anak Kandungnya di Tangsel Picu Perselisihan Keluarga Pelaku dan Suami

Kasus Ibu Cabuli Anak Kandungnya di Tangsel Picu Perselisihan Keluarga Pelaku dan Suami

Megapolitan
Lawan Balik, Tiko Aryawardhana Bakal Laporkan Terkait Tuduhan Penggelapan Dana Rp 6,9 Miliar

Lawan Balik, Tiko Aryawardhana Bakal Laporkan Terkait Tuduhan Penggelapan Dana Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya Hanya Menunduk Saat Dihadirkan dalam Konferensi Pers

Ibu yang Cabuli Anaknya Hanya Menunduk Saat Dihadirkan dalam Konferensi Pers

Megapolitan
Siswi SD Dirundung Anak SMP di Depok, Langsung Dibawa Visum oleh Sang Paman

Siswi SD Dirundung Anak SMP di Depok, Langsung Dibawa Visum oleh Sang Paman

Megapolitan
Sebut Hasil Audit Berbeda, Kuasa Hukum Suami BCL Minta Polisi Gelar Perkara

Sebut Hasil Audit Berbeda, Kuasa Hukum Suami BCL Minta Polisi Gelar Perkara

Megapolitan
Minim Lahan Kosong di Jakarta, Pekerja Pasar Malam Kesulitan Cari Tempat Sewa

Minim Lahan Kosong di Jakarta, Pekerja Pasar Malam Kesulitan Cari Tempat Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com