Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Nilai Pemprov DKI Dapat WDP karena Terlalu Andalkan CSR

Kompas.com - 03/06/2016, 12:21 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengomentari predikat wajar dengan pengecualian (WDP), yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2015.

Prasetio menilai, opini WDP itu dikarenakan Pemprov DKI terlalu banyak mengandalkan dana corporate social responsibility (CSR) yang tidak dimasukkan ke dalam ke kas daerah.

"Mekanisme CSR itu harus masuk dulu ke kas daerah baru di distribusikan. Pandangan BPK tidak melihat adanya pergerakan uang rakyat APBD ini, makanya dianggap seperti ini," ujar Prasetio usai menghadiri gelar barang bukti hasil Operasi Pekat Jaya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/6/2016).

(Baca: Taufik: Pemprov DKI Dapat WDP Lagi, "Hat-trick" Dong)

Politikus Partai PDI-P itu menambahkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta menggarap sejumlah proyek yang tidak menggunakan APBD. Proyek-proyek tersebut, menurut dia, menggunakan dana CSR.

"Pekerjaan di Jakarta ada loh, secara objektif saya menilai. Tetapi itu uang dari mana? Saya sebagai wakil rakyat dan rakyat juga bertanya. Ternyata dari CSR itu," ucap dia.

Prasetio pun menilai, sebenarnya penggunaan dana CSR untuk pembangunan di Ibu Kota itu baik. Namun, menurut dia, administrasinya saja yang harus diperbaiki.

"Sekarang tinggal dihalusin lagi untuk diperbaiki sistem itu. Tidak bisa CSR main ngasih-ngasih begitu, tujuannya sih benar tapi administrasinya enggak benar," kata Pras.

(Baca: Meski Pemprov DKI Dapat WDP Ketiga Kalinya, Ahok Puas dengan Kinerja BPK)

BPK kembali memberikan opini WDP terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2015.

Dengan demikian, itu adalah kali ketiga secara beruntun bagi Pemprov DKI mendapat predikat WDP. Tahun 2013 dan 2014, Pemprov DKI juga mendapatkan predikat yang sama. 

Kompas TV Laporan Keuangan DKI Dapat Opini WDP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com