JAKARTA, KOMPAS.com — Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab meminta agar sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI) dimasukkan kembali dalam sejarah Indonesia, terutama dalam buku-buku sejarah untuk pelajar.
(Baca: Wakili Massa Anti-PKI Temui Luhut, Rizieq Ajukan Permintaan Ini)
Permintaan ini disampaikan Rizieq saat ia bersama demonstran anti-PKI lainnya menemui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Kantor Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
"Kami minta supaya sejarah pengkhianatan PKI, baik tahun 1948 ataupun tahun 1965, dimasukkan ke dalam buku sejarah Indonesia," kata Rizieq di depan demonstran anti-PKI, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2016).
Selain memasukkan sejarah PKI dalam buku pelajaran, ia meminta agar film tentang Gerakan 30 September 1965 diputar kembali di televisi.
Permintaan itu langsung disampaikannya kepada Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. (Baca juga: Perwakilan Demonstran Anti-PKI Temui Menko Polhukam)
Sebanyak 15 orang perwakilan massa anti-Partai Komunis Indonesia menemui Luhut di kantor Menko Polhukam hari ini.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan itu, perwakilan massa anti-PKI menyampaikan beberapa hal, salah satunya soal hasil Simposium Anti-PKI di Balai Kartini beberapa waktu lalu.