Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Tanggul Pantai Mutiara Setelah Jebol akibat Banjir Rob

Kompas.com - 04/06/2016, 09:21 WIB
Alsadad Rudi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tanggul Pantai Mutiara di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (3/6/2016) malam, jebol. Hingga Sabtu (4/6/2016) pagi, lokasi tanggul jebol itu ditutup dengan tanggul sementara dari karung berisi pasir.

Pantauan Kompas.com pukul 08.45 WIB, tidak ada air yang meluber keluar dari tanggul sementara tersebut. Puluhan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Dinas Tata Air DKI Jakarta, Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, TNI, Polri, dan petugas pemadam kebakaran masih berusaha menutup tanggul sepanjang 100 meter tersebut dengan kantong pasir.

Empat pompa air didatangkan untuk menyedot air yang masih menggenangi Kompleks Perumahan Pantai Mutiara, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara. Pompa itu mulai dioperasikan sejak pukul 05.00 WIB.

"Kemarin malam kan enggak bisa karena masih tinggi banget airnya. Tadi pagi surut, makanya langsung didatangkan pompa," ujar salah satu petugas Dinas Tata Air.

Saat ini, ketinggian genangan air berkisar 30 sentimeter.

Sementara itu, beberapa mobil derek didatangkan untuk membawa mobil-mobil yang tergenang hingga setengah ketinggian mobil.

Tanggul Pantai Mutiara jebol pada Jumat kemarin pukul 20.00 WIB akibat banjir rob yang melanda kawasan tersebut. Tidak ada korban jiwa pada kejadian itu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, karung-karung pasir diangkut dengan perahu karet milik sejumlah instansi, yakni Dinas Tata Air, Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan dan Penyelamatan, serta TNI.

"Proses pembuatan tanggul darurat dilakukan dengan cara mengangkut karung berisi pasir guna untuk menyumbat tanggul jebol," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Sabtu (4/6/2016).

Sutopo menyatakan, penduduk di kawasan terdampak dievakuasi dengan menggunakan perahu karet. Kawasan yang terkenda dampak meliputi RT 15/RW 16 Blok R, Blok S, dan RT 15/RW 16 Blok T, Blok U Apartemen Regata.

Sutopo menyebutkan, ketinggian banjir pada pagi ini mulai berangsur surut. Jalan-jalan yang sempat tergenang pun sudah dapat dilalui kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com