Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amalia "Teman Ahok": Persoalan Tidak Akan Sebesar Ini jika Kami Didampingi KBRI

Kompas.com - 05/06/2016, 17:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengaku menyayangkan sikap Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang tidak langsung membantu kepulangan dia dan pendiri Teman Ahok lainnya, Richard Handris Saerang.

Akibatnya, Amalia dan Richard sempat kebingungan harus bersikap seperti apa saat ditahan dan dimintai keterangan oleh pihak Imigrasi Singapura.

"Prosesnya hari pertama interogasi dari pihak Singapura, kami menantikan pendampingan pihak KBRI. Ketika kami kontak, KBRI libur, (jadi) kami tidak tahu harus seperti apa, kooperatif seperti apa," ujar Amalia di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2016).

Menurut Amalia, jika KBRI dapat mendampingi sejak awal mereka dimintai keterangan dan ditahan di ruang isolasi, tidak akan terjadi persoalan besar.

"Kalau kami didampingi, persoalan tidak sebesar seperti ini. Jadi saya dipindahkan ke ICA (Immigration and Checkpoints Authority), tidak mengontak siapa pun. Ternyata teman-teman berharap hari itu juga kami dipulangkan ke Indonesia," kata dia.

Amalia dan Richard baru dikeluarkan dari ruang isolasi Minggu dini hari.

"Dari setengah 2 (pukul 01.30) saya dan Richard mendapatkan akomodasi yang lebih baik," ucap Amalia. (Baca: Pendiri "Teman Ahok" Bantah Keterangan Kedubes Singapura di RI)

Menurut dia, KBRI baru datang sekitar pukul 07.00 waktu setempat. KBRI pun kemudian membantu menyiapkan kepulangan mereka berdua.

"Teman-teman KBRI datang pukul 07.00 pagi tadi. Ketika sudah didampingi, sudah leluasa dalam menyiapkan kepulangan. Walaupun kami sedikit menyesalkan kenapa tidak dari hari pertama mungkin tidak akan seperti ini. Tapi kami juga berterima kasih, KBRI sudah mengurus kami," tutur dia. (Baca: Dua Pendiri "Teman Ahok" Ditahan dan Diisolasi di Singapura)

Kompas TV Dilarang Masuk Singapura, â??Teman Ahokâ?? Dideportasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com