Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Bus AKAP di Terminal Kalideres Diperiksa, Hanya 3 Unit yang Layak Jalan

Kompas.com - 06/06/2016, 14:10 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan pemantauan di Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat, untuk melihat persiapan terminal menjelang mudik Lebaran.

Dalam pemantauan itu, BPTJ mengecek kelayakan bus-bus antar-kota antar-provinsi (AKAP). Kepala BPTJ Elly Adriani Sinaga mengatakan, dari 30 bus AKAP yang dicek di Terminal Kalideres, hanya ada tiga bus yang dinyatakan layak jalan.

"Di Kalideres ini, dari 30, yang lulus cuma tiga," ujar Elly di Terminal Kalideres, Senin (6/6/2016).

Menurut Elly, pengujian yang dilakukan hari ini hanyalah uji fisik bus. BPTJ mengecek lampu, rem, ban, alat-alat keselamatan, dan alat kesehatan, seperti P3K.

"Pengujiannya itu kan, untuk uji kelaikan, sudah ada sendiri, (yakni) unit pengujian kendaraan bermotor. Kalau ini cuma uji spot, enggak pakai alat-alat," kata Elly.

Selain Terminal Kalideres, BPTJ juga mengecek bus-bus AKAP di sepuluh terminal. Hasilnya, hanya 20 persen kendaraan yang layak beroperasi di setiap terminal.

"Saya sedih, dari semua sarana yang kami cek, yang paling tinggi 20 persen yang layak uji. Yang lainnya payah. Saya sangat kecewa. Saya enggak mau penumpang-penumpang kita ini kecelakaan," ucap dia.

Salah satu contoh bus yang tidak layak jalan, kata Elly, terlihat dari tidak adanya baut yang terpasang di ban. Dia menyesalkan banyaknya kendaraan yang tidak dapat beroperasi.

"Masa baut ban mobilnya lepas, masuk jalan tol," tutur Elly.

Masalah lain yang terjadi terdapat pada kaca mobil, rem, dan tidak adanya kelengkapan alat keselamatan.

"Kaca pecah banyak, kemudian ban, kemudian ada yang enggak punya rem tangan," sebut dia.

Pengecekan ke terminal-terminal akan dilakukan BPTJ hingga tanggal 24 Juni 2016. BPTJ memberi kesempatan kepada perusahaan otobus (PO) yang merupakan pemilik bus-bus tidak layak beroperasi itu untuk segera melakukan perbaikan.

"Sepanjang waktu itu, kami terus berkomunikasi dengan PO supaya kami informasikan ke mereka agar kendaraan tidak layak uji segera diperbaiki. Kalau sudah diperbaiki, kembali lagi ke kami untuk cek, baru kami kasih stiker (layak beroperasi) dan boleh jalan," kata Elly. (Baca: Jelang Mudik, Jonan Larang Pemeriksaan Kelaikan Bus Dilakukan secara "Sampling")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" hingga Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com