JAKARTA, KOMPAS.com - Tatang (45), tampak cekatan memasukkan buah-buahan ke dalam plastik, Senin (6/6/2016).
Tak sampai semenit, satu porsi es buah pun tersaji lengkap di dalam plastik. Tatang adalah salah satu pedagang di pasar takjil, Bendungan Hilir.
Tahun ini, genap 16 tahun Tatang berjualan di pasar takjil yang hanya buka saat Ramadhan itu.
"Saya di sini sejak pertama kali bazar ada, tahun 2000," kata Tatang saat berbincang dengan Kompas.com di Pasar Takjil Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin.
(Baca: Pasar Takjil Benhil Tetap Digelar, Begini Penampakannya)
Mulanya, Tatang berdagang es doger di Benhil. Ia kemudian mengganti dagangannya dengan berjualan es buah, yang dinilainya lebih menarik banyak pembeli.
Pria asal Tasiklamaya ini sengaja datang ke Jakarta ketika Ramadhan untuk mencari keuntungan lebih. Ia langsung menyasar pasar takjil Benhi.
"Ya memang sengaja datang ke sini karena kan sudah kenal juga," kata Tatang.
Sebelum ini, Tatang menjadi pedagang es buah di Jakarta. Namun, sudah setahun terakhir ia angkat kaki dari Ibh Kota.
Daganganya terkena razia lantaran berdiri di atas fasilitas umum. Akhirnya, ia memilih untuk meningglkan Jakarta dan kembali ke tanah kelahirannya.
Tatang kemudian bertani di kampungnya. Ia tak lagi menjadi pedagang es buah seperti di Jakarta.
Berharap untung
Dua bulan sebelum memasuki Ramadhan, Tatang sudah memantau kondisi pasar takjil Benhil.
Sebagai pedagang lama, ia mengaku sudah mendapatkan tempat khusus di pasar tersebut. Kesempatan ini tak lantas disia-siakan Tatang.
"Saya ambil saja. Harapannya bisa untung lah di sini," sambung Tatang.
(Baca juga: PD Pasar Jaya Minta Pasar Takjil Tak Tutupi Akses Masuk Pasar Benhil)
Menurut Tatang, omzet berdagang es buah di pasar takjil Benhil cukup besar. Dalam satu harim ia bisa mendapat Rp 3,5 juta.
Jumlah itu tentu bukan keuntungan bersih. Namun, menurut Tatang, untung bersihnya cukup besar.
Untuk sewa lapak di pasar takjil Benhil, ia hanya membayar Rp 3 juta untuk selama sebulan. "Jadi memang lumayan untung," kata Tatang.
Ia berharap, dagangannya bisa laris terjual pada Ramadhan tahun ini sehingga ia bisa pulang kampung dengan senang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.