Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver PDI-P dan Kejutan yang Mungkin Terjadi pada Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 08/06/2016, 08:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memegang peranan penting dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada di DKI Jakarta tahun 2017. PDI-P menjadi satu-satunya partai yang dapat mengusung pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Jumlah kursi partai itu di DPRD DKI Jakarta melampaui batas minimal untuk mengusung pasangan calon sendiri. Namun, sampai saat ini, PDI-P belum menyatakan dengan gamblang siapa sosok yang akan mereka usung sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Sementara itu, sosok Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai sejumlah kader PDI-P sebagai calon terkuat yang ada saat ini untuk meraih kursi DKI 1.

Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, melihat PDI-P sebenarnya bisa mengusung kader-kader andalan mereka. Namun, di sisi lain, PDI-P tidak bisa mengabaikan Ahok sebagai bakal calon gubernur terkuat.

"Walaupun PDI-P punya segudang kader bagus untuk memimpin Jakarta, tetapi tampaknya sulit bagi mereka menampik bahwa hingga saat ini, Ahok masih yang terkuat," kata Hendri kepada Kompas.com, Selasa (7/6/2016) malam.

Dilihat dari karakternya sebagai partai politik, ada kemungkinan PDI-P tetap akan memajukan kader sendiri. Namun, partai itu bisa juga membuka pintu yang lebar bagi Ahok jika Ahok tiba-tiba berubah pikiran untuk memilih jalur partai politik ketimbang jalur independen bersama relawan "Teman Ahok".

"Sebenarnya, kondisi saat ini, ideal bagi kedua belah pihak (Ahok dan PDI-P) untuk bergandeng tangan. Buat Ahok sendiri, loncat-loncat cari kendaraan (politik) baru supaya bisa menang bukan hal baru. Apalagi, saat ini, dengan berbagai hal yang dialami, Ahok sedang tidak dalam kondisi ideal untuk petantang-petenteng," tutur Hendri.

Namun, terlepas dari tarik ulur antara PDI-P dan Ahok, Pilkada DKI Jakarta disebut sering menghadirkan "kejutan" yang berbeda dari pilkada di daerah lain. Berbagai kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk apakah Ahok tetap berada di jalur independennya bersama Teman Ahok atau akan berpaling kepada partai politik.

Perkembangan terakhir menunjukkan, pengumpulan KTP sebagai bentuk dukungan terhadap Ahok dan calon pasangannya, Heru Budi Hartono, hampir mencapai target, yakni 945.894 data KTP per tanggal 7 Juni 2016. Ahok memasang target satu juta data KTP terkumpul, baru dirinya akan maju lewat jalur independen.

Pada saat Teman Ahok hampir menuntaskan tugasnya mengumpulkan data KTP, beberapa politisi PDI-P masih berusaha "merayu" Ahok agar mau maju dalam Pilkada DKI Jakarta melalui jalur partai politik.

(Baca: Tidak Ada yang Kontra Ahok di PDI-P...)

(Aria Bima: Ahok, Kembalilah ke Kandangmu...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com