JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola sejumlah perusahaan otobus (PO), Rabu (8/6/2016), berdebat dengan pihak Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI serta Unit Pelaksana (UP) Terminal Pulo Gebang menjelang uji coba operasional terminal tersebut pada Jumat mendatang.
Sejumlah perwakilan PO yang hadir mempermasalahkan kartu pengawasan (KPS) atau izin trayek yang belum diubah. Para perwakilan PO merasa bingung karena jelang uji coba dan mudik Lebaran, mereka sudah tidak boleh mengangkut penumpang dari Terminal Pulogadung tetapi harus di Terminal Pulo Gebang.
Masalahnya, izin trayek mereka di Terminal Pulo Gebang belum keluar dari Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.
Marwi (51) yang mengaku sebagai perwakilan dari PO Arga Mas dan Laju Prima mengatakan, sampai hari ini izin trayek untuk pihaknya masih di Terminal Pulogadung.
"Kalau mau pindah enggak apa-apa, tapi harus semua. Jangan masih ada yang di sana. Kerugiannya nanti kalau masih ada juga yang di sana, penumpang banyak yang ke sana," kata Marwi kepada wartawan saat sosisalisasi dan pengundian loket di Terminal Pulo Gebang, Rabu.
Marwi melanjutkan, masalah lain adalah soal angkutan kota di dalam terminal yang belum banyak beroperasi. Pihaknya mempertanyakan, bagaimana nantinya penumpang datang ke Terminal Pulo Gebang.
Menurut Binsar (66), perwakilan dari PO Bus Dewi Sri, tidak mungkin kalau hanya mengandalkan bus transjakarta untuk mengangkut penumpang yang pergi dan datang melalui Terminal Pulo Gebang.
"Bus kotanya kan harus ada. Kalau enggak ada, gimana penumpang yang turun jam dua malam dari Jawa mau ke Grogol, Pasar Minggu, dan Blok M. Jadi ini selama dua tahun mangkrak karena itu," ujar Binsar.
Yono, perwakilan PO Bus Shantika juga mengungkapkan hal senada. Menurut Yono, agen-agen di luar terminal sebaiknya dipindahkan semua ke terminal tersebut. Kalau tidak penumpang akan memilih ke agen di luar terminal.
Pihaknya tak mau mengambil resiko beroperasi di terminal itu kalau penumpangnya ternyata sepi.
Ia mengatakan, tahun lalu saat mudik Lebaran, penumpang justru sepi di terminal tersebut.
"Semua harus dialihkan ke sini. Pinggiran kota harus di tutup. Ya kalau tidak penumpang ngapain jauh ke sini. Nanti di sana ramai di sini yang sepi," ujar Yono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.