Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PO Bus Persoalkan Izin Trayek Terminal Pulo Gebang yang Belum Berubah

Kompas.com - 08/06/2016, 12:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola sejumlah perusahaan otobus (PO), Rabu (8/6/2016),  berdebat dengan pihak Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI serta Unit Pelaksana (UP) Terminal Pulo Gebang menjelang uji coba operasional terminal tersebut pada Jumat mendatang.

Sejumlah perwakilan PO yang hadir mempermasalahkan kartu pengawasan (KPS) atau izin trayek yang belum diubah. Para perwakilan PO merasa bingung karena jelang uji coba dan mudik Lebaran, mereka sudah tidak boleh mengangkut penumpang dari Terminal Pulogadung tetapi harus di Terminal Pulo Gebang.

Masalahnya, izin trayek mereka di Terminal Pulo Gebang belum keluar dari Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.

Marwi (51) yang mengaku sebagai perwakilan dari PO Arga Mas dan Laju Prima mengatakan, sampai hari ini izin trayek untuk pihaknya masih di Terminal Pulogadung.

"Kalau mau pindah enggak apa-apa, tapi harus semua. Jangan masih ada yang di sana. Kerugiannya nanti kalau masih ada juga yang di sana, penumpang banyak yang ke sana," kata Marwi kepada wartawan saat sosisalisasi dan pengundian loket di Terminal Pulo Gebang,  Rabu.

Marwi melanjutkan, masalah lain adalah soal angkutan kota di dalam terminal yang belum banyak beroperasi. Pihaknya mempertanyakan, bagaimana nantinya penumpang datang ke Terminal Pulo Gebang.

Menurut Binsar (66), perwakilan dari PO Bus Dewi Sri, tidak mungkin kalau hanya mengandalkan bus transjakarta untuk mengangkut penumpang yang pergi dan datang melalui Terminal Pulo Gebang.

"Bus kotanya kan harus ada. Kalau enggak ada, gimana penumpang yang turun jam dua malam dari Jawa mau ke Grogol, Pasar Minggu, dan Blok M. Jadi ini selama dua tahun mangkrak karena itu," ujar Binsar.

Yono, perwakilan PO Bus Shantika juga mengungkapkan hal senada. Menurut Yono, agen-agen di luar terminal sebaiknya dipindahkan semua ke terminal tersebut. Kalau tidak penumpang akan memilih ke agen di luar terminal.

Pihaknya tak mau mengambil resiko beroperasi di terminal itu kalau penumpangnya ternyata sepi.

Ia mengatakan, tahun lalu saat mudik Lebaran, penumpang justru sepi di terminal tersebut.

"Semua harus dialihkan ke sini. Pinggiran kota harus di tutup. Ya kalau tidak penumpang ngapain jauh ke sini. Nanti di sana ramai di sini yang sepi," ujar Yono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com