Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Murah Diharapkan Bisa Menekan Harga di Pasar Tradisional

Kompas.com - 08/06/2016, 12:58 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar murah yang digelar Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya diharapkan bisa mengendalikan harga bahan pokok yang tiap tahun mengalami lonjakan, khususnya menjelang lebaran.

Pada operasi pasar murah yang diadakan dari tanggal 4 Juni 2016 hingga 17 Juli 2016, PD Pasar Jaya menjual bahan pokok yang lebih murah dibanding harga di pasar tradisional lain.

Nugraha Rafila, petugas operasi pasar murah di Pasar Sunter mengatakan, pasar ini ditujukan untuk mengontrol harga agar tidak melambung tinggi. Bahkan dibanding tahun lalu, jangka waktu operasi pasar murah tahun ini lebih lama serta jumlah pasar murah yang diadakan di pasar ibu kota juga lebih banyak.

"Dulu ada tapi enggak sebanyak dan selama ini. Dulu mungkin sekitar dua minggu, sekarang sebulan lebih. Terus tahun lalu hanya daging, tapi sekarang bahan pokok lain juga dijual," ujar Nugraha kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2016). (Baca: Meski Senang Ada Pasar Murah, Masyarakat Nilai Ada Bahan Pokok yang Kualitasnya Buruk)

Nugraha mengatakan, pihaknya akan menjaga agar harga lebih stabil, salah satunya dengan memantau setiap perubahan harga. Nugraha mencontohkan, pekan lalu harga cabai di pasar murah seharga 20.000/kilogram, namun pagi ini harga langsung turun menjadi Rp 18.000/kilogram.

Begitu juga dengan harga beras yang sebelumnya Rp 40.500/kilogram, turun menjadi Rp 39.500/kilogram.

"Kalau harga, pasar turun kami turun, harga naik, kami tetap, jadi diusahakan lebih murah dari pasar. Tujuannya bukan ke kami, tapi supaya di mereka (pedagang pasar) itu turun," ujar Nugraha. (Baca: Pasar Murah di Sunter Kurang Diminati Pengunjung)

Selain itu, agar pasar murah tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, setiap pembelian dengan partai besar harus mendapatkan persetujuan dari pihak pasar Sunter. Namun untuk pembelian perorangan tidak dibatasi.

Adapun barang yang dijual di operasi pasar adalah sebagai berikut. Daging sapi paha belakang Rp 89.000/kilogram; daging sapi paha depan Rp 85.000/kilogram; daging sapi FQ Rp 78.000/kilogram; daging ayam Rp 29.000/kilogram; tepung terigu Rp 8.500/kilogram; beras Rp 39.500/5 kilogram; bawang merah Rp 27.000/kilogram; minyak goreng Rp 21.000/1,8 kilogram; gula pasir Rp 14.000/kilogram; telur ayam Rp 22.000/kilogram; dan cabe merah Rp 20.000/kilogram.

Operasi pasar ini juga digelar di 20 PD Pasar Jaya di DKI, yakni:

1.Pasar Gondangdia

2.Pasar Palmerah

3.Pasar Johar Baru

4.Pasar Tomang Barat

5.Pasar Grogol

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com