JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga Pasar Gembrong RW 03, Cipinang Besar Utara (CBU), Jatinegara, Jakarta Timur, tumpah ruah melaksanakan shalat tarawih di trotoar dan bahu Jalan Basuki Rahmat.
Selain trotoar dan bahu jalan, sebagian warga juga ada yang memanfaatkan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) untuk tarawih. Kondisi ini terjadi karena Mushala Miftahul Janah di Jalan Basuki Rahmat hanya berukuran 6x4 meter persegi dan tak mampu menampung warga.
Pantauan Beritajakarta.com, warga tampak khusyuk shalat tarawih di trotoar dan bahu jalan di tengah suara bising lalu lintas kendaran. Di lokasi, warga menutup sebagian badan jalan dengan bangku dan sepeda motor. Meksi dipenuhi warga, arus lalu lintas di ruas Jalan Basuki Rahmat tetap lancar.
Syaifullah (49), warga sekitar mengaku terpaksa melaksanakan shalat tarawih di tepi jalan, trotoar dan JPO karena minimnya tempat ibadah. Mushala yang ada di kawasan ini sangat sempit jika digunakan untuk tarawih.
"Mushalanya kan sempit. Kalau terlambat datang, ya risikonya shalat di luar. Ada yang shalat di pinggir jalan, trotoar dan JPO. Tapi Kami tetap khusyuk," katanya, Rabu (8/6/2016).
Menurut dia, shalat tarawih di tepi jalan, trotoar dan JPO seperti ini sudah menjadi aktivitas rutin warga setiap tahun. Oleh karena itu, warga berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat memberikan bantuan untuk mengubah bangunan mushala setempat menjadi masjid.
"Kalau dibangun lebih besar, warga bisa shalat di dalam," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.