Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Bisnis Daring Mulai Merambah Tanah Abang

Kompas.com - 09/06/2016, 16:00 WIB

SUARA gaduh klakson menimbulkan kebisingan di jalan raya. Padatnya kendaraan berbaur dengan hilir mudik orang. Sebagian memanggul karung berbeban berat. Yang lain tersenyum puas sambil menjinjing kantong belanja.

Begitulah pemandangan sehari-hari di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kawasan ini merupakan sentra pakaian jadi yang sudah dikenal luas bahkan hingga mancanegara.

Di kala bisnis daring semakin menggeliat, pesona Tanah Abang sebagai surga belanja seolah belum terusik. Warga dari banyak daerah tetap rela menembus kemacetan dan berdesakan demi meraih sandang dengan harga miring.

Namun, pengelola Pasar Tanah Abang tak ingin terlena dan mulai memasuki era daring dengan meluncurkan situs www.tanahabangmarket.co.id pada Rabu (1/6/2016). Situs itu dikhususkan bagi para pedagang Pasar Tanah Abang.

"Saya ingin situs ini tidak menggerus penjualan konvensional di toko, tetapi menambah penghasilan bagi para pedagang," tutur Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat peresmian situs itu.

Pedagang dan pembeli mencoba akses situs belanja itu melalui laptop yang disediakan panitia saat peluncuran situs.

"Lumayan juga, belanja baju harga Tanah Abang nantinya bisa dari rumah," ucap Makdin (54), seorang pengunjung.

Beragam reaksi

Peluncuran situs belanja ditanggapi beragam oleh para pedagang Pasar Tanah Abang. Ada yang menyambut dengan suka cita, ada pula yang enggan mendaftar dengan berbagai alasan.

Mita (36), pedagang di Blok C, antusias mendaftar menjadi pedagang di www.tanahabangmarket.co.id.

"Siapa tahu saja ada warga yang membeli barang saya, kan, bisa menambah penghasilan," ujarnya seraya tersenyum.

Mita juga terbiasa memakai sarana komunikasi Whatsapp dan Blackberry Messenger untuk mengenalkan produknya. "Informasi produk jadi cepat tersebar dan toko saya lebih ramai," katanya.

Berbeda dengan Mita. Helmi (50) justru tidak tertarik menjadi anggota situs. Pedagang kaus di Blok G itu mengaku trauma dengan bisnis daring.

"Saya cuma bertahan tiga bulan jualan online via Facebook tahun 2014. Banyak yang cuma pesan, tetapi tak bayar," ucapnya.

Helmi juga tidak tahan dengan komplain pembeli daring, antara lain terkait ukuran pakaian yang dibeli. "Saya jadi pusing sendiri," tambah Helmi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com