Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Mungkin Juara MTQ dan Hafal 28 Juz kalau Diizinkan Masuk Masjid

Kompas.com - 09/06/2016, 19:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kerap tak diizinkan masuk masjid saat menjalani masa kecilnya di Belitung.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok itu yakin bisa lebih menguasai kitab suci umat Islam, yakni Al Quran, apabila ketika masih kecil diizinkan masuk masjid.

"Saya mungkin juara MTQ (musabaqah tilawatil Quran) kalau saya diizinkan masuk masjid. Saya sekolah di sekolah Islam dari SD sampai SMP," ujar Ahok saat menghadiri acara buka puasa bersama di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2016).

(Baca juga: Menurut Ahok, Moto Ramadhan Miliki Kesamaan dengan Moto Nasdem)

Menurut Ahok, guru mata pelajaran agama Islamnya pernah menyarankan agar ia mengikuti kursus menulis huruf Arab di masjid seusai shalat isya.

Namun, kata dia, warga sekitar melarangnya masuk masjid. Ia menganggap warga yang dulu melarangnya itu adalah orang-orang yang terpengaruh paham ajaran agama yang sempit.

"Saya enggak boleh masuk ke masjid. Katanya orang kafir, enggak boleh masuk ke masjid. Saya pikir kalau saya masuk masjid, saya bisa hafal 28 juz," ujar Ahok.

Meski demikian, Ahok menyebut ada hikmah di balik dilarangnya ia masuk masjid. Sebab, hal itu membuat guru mata pelajaran agama Islam-nya tak menghitung soal tentang pengetahuan bahasa Arab setiap ada ujian.

(Baca juga: Ahok Ingin Siswi Pakai Jilbab karena Paham Islam, Bukan Pasang-Copot)

Akibatnya, kata Ahok, ia selalu mendapat nilai yang tinggi, yakni mencapai 90-100.

"Dari 10 soal, tujuh bicara tentang hal lain, tiga tentang tulisan Arab. Saya dibebaskan tulisan Arab karena tidak boleh ikut tambahan kursus habis shalat isya. Akibatnya, orang Muslim kalah pelajaran agamanya lawan saya," kata Ahok.

Kompas TV Ahok Tanggapi Fahri soal Formulir Independen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com